Tranding Topik, Garuda Hitam: Peringatan Darurat, Pagar Laut Hingga Gas 3 Kg

(Peringatan Darurat Indonesia Gelap/x.com/el_avraham/)
(Peringatan Darurat Indonesia Gelap/x.com/el_avraham/)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Media sosial di Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya simbol lambang burung garuda berlatar belakang warna hitam kelam.

Sebelumnya simbol yang sama pernah viral di bulan Agustus 2024 lalu.

Simbol serupa dengan latar biru pernah viral sebagai bentuk protes terhadap kebijakan terkait Pilkada 2024. Kala itu gambar tersebut disandingkan dengan tagar #KawalPutusanMK yang menduduki Trending Topic X Indonesia.

Kembali munculnya simbol lambang burung garuda berlatar belakang warna hitam kelam itu bertuliskan “Peringatan Darurat”.

Advertisement

Kemunculan peringatan darurat dengan garuda hitam kali ini lebih menyoroti berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

Tagar #PeringatanDarurat bahkan berhasil menduduki trending topic di platform X Indonesia, menunjukkan besarnya perhatian dan dukungan publik terhadap gerakan ini. Ini adalah bentuk protes warganet terhadap pemerintah.

Gerakan kali ini menghadirkan singkatan “PENTOL” yang berisi enam tuntutan utama masyarakat terhadap pemerintah.

Mulai dari persoalan pagar laut, kontroversi seputar pengembangan kawasan PIK 2 juga menjadi sorotan, terutama terkait isu ketimpangan sosial dan tata kelola pembangunan kota.

Hingga yang terbaru terjadi kelangkaan tabung gas melon 3 kilogram (Kg) di tengah masyarakat. Langkahnya LPG 3 kg yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat menengah ke bawah.

Persoalan ini menjadi semakin sensitif mengingat gas LPG 3 kg merupakan kebutuhan dasar yang vital bagi jutaan rumah tangga Indonesia.

Selain dua isu tadi. Player burung garuda yang dibawa menyinggung pemotongan anggaran pendidikan dan kesehatan yang dinilai kontraproduktif dengan upaya pemulihan pasca pandemi.

Hal ini diperparah dengan persoalan keterlambatan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) untuk tenaga pendidik dan ASN, yang semakin memperburuk kesejahteraan para pegawai negeri dan tenaga pendidik.

Kombinasi dari berbagai permasalahan tersebut menciptakan situasi yang oleh banyak pihak dianggap “darurat”, mendorong munculnya gerakan Peringatan Darurat Indonesia Gelap sebagai wadah aspirasi masyarakat.

Gerakan ini menjadi cerminan dari akumulasi keresahan publik terhadap berbagai kebijakan dan kondisi yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan rakyat banyak. (*)

Advertisement