WISATA||Legion News – Kota Malino mulai dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan Belanda, lebih-lebih setelah Gubernur Jenderal Caron pada tahun 1927 memerintah di “Celebes on Onderhorighodon” telah menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah.
Malino merupakan kawasan perkebunan dan tempat peristirahatan yang telah ada sejak zaman Belanda, dan boleh dibilang sebagai Puncaknya orang Makassar.
Kawasan ini terletak di perbukitan dengan ketinggian sekitar 1100 mdpl dan berjarak sekitar 70 Km dari kota Makassar.
Daftar Harga Paket Menginap
Konferensi Malino pada tanggal 15-25 Juli 1946 yang diselenggarakan oleh van Mook untuk membentuk negara Federasi Indonesia Timur, Kota ini dikenal disepenjuru wilayah indonesia bahkan eropa.
Kini Kota Malino terus menata dirinya dengan menarik wisatawan untuk berkunjung untuk menikmati udara sejuk
Objek wisat baru itu dikenal dengan RumahTengahSawah salah satu villa/hotel baru yang ada di Malino dengan bernuansa Alam yang di kelilingi dengan sawah, yang berlokasi di Desa Parangbugisi, Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan.
Tempat wisata mirip atau bahkan lebih keren dengan suasana ubud di Bali, jadi tidak perlu jauh-jauh lagi ke bali, Ungkap salah satu wisata lokal asal kabupaten Pinrang.(Ln)
