Fitnah Terhadap Simpatisan NIVI Heboh , Kuasa Hukum Laporkan Pemilik Akun dan Admin Grup

MAKALE || Legion News- Sejumlah pemilik akun Facebook dan Instagram menghebohkan dunia Maya lewat postingan hoax dan fitnah terhadap simpatisan Cabup-Cawabup Tana Toraja petahana, Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara (Nico-Victor), Jumat (20/11) tadi malam.

Sekira pukul 23.00 WITA, sebaran hoax itu merajalela dengan adanya seorang simpatisan salah satu kandidat yang menjadi korban penganiayaan.

Korban bernama Padang mengalami luka di bagian mata sebelah kiri. Diduga, korban dianiaya kerabatnya di Terminal Makale pukul 21.00 WITA.

Namun herannya, beberapa pemilik akun Facebook malah menuduh Enos, salah satu simpatisan Nico-Victor atau NIVI sebagai pelakunya.

Advertisement

Mulai dari akun fake hingga akun asli yang diduga buzzer pendukung rival NIVI menyebarkan fitnah terhadap Enos tersebut.

Ket: Kutipan screenshot dugaan fitnah dari akun fake salah satu pendukung Paslon Pilkada Tana Toraja

Akun-akun tersebut, di antaranya sandabunga, Erwin Mappadang, Tato ajaa, dan salah satu akun penyebar postingan atas nama merda mangajun.

Meski belakangan setelah postingan itu dinyatakan tidak benar dan menimbulkan cacian terhadap pemilik akun, namun sang pemilik seperti tak bergeming.

Dalam narasi postingan itu, pemilik akun sandabunga bahkan menuding Enos sebagai preman dan mengaitkannya dengan Cawabup Victor Datuan Batara.

Enos saat kejadian ini kaget saat mendengar informasi dari seorang rekannya. Apalagi, karena fotonya disebar pemilik akun Facebook sebagai pelaku penganiayaan. Enos saat kejadian mengaku sedang tidur di rumahnya.

Enos yang bekerja sebagai asisten Cawabup Toraja, Victor Datuan Batara, merasa keberatan dan mendatangi Polres Tana Toraja tadi malam.

Bersama rekannya, Enos menunggu di kantor polres hingga larut malam dan menunggu dipertemukan dengan korban Padang.

Begitu tiba di polres, korban Padang langsung bersujud di depan Enos sambil melakukan klarifikasi bahwa dirinya salah ucap.

“Saya kaget setelah ditelpon teman kenapa foto saya dipasang di Facebook sebagai pelaku. Padahal saya tidak pernah ketemu dengan si Padang ini. Makanya saya datang ke polres klarifikasi dan ternyata Padang akui sendiri bukan saya pelakunya,” ungkap Enos.

Dia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang. Dia meminta pemilik akun yang hanya mendengar informasi dari luar tidak serta merta “makan mentah” informasi tersebut.

“Sebaiknya pemilik akun ini melakukan klarifikasi agar tidak terjadi fitnah yang bisa membuat gaduh suasana. Apalagi sampai merugikan kita,” tandasnya.

Terpisah, Kuasa Hukum NIVI, Pither Ponda, menyesalkan adanya pemilik akun yang tidak bertanggung jawab dengan menyebar hoax dan fitnah.

Dia mengaku akan segera bertindak dengan melaporkan pemilik akun hingga admin grup di mana postingan itu disebar. Akun yang berkomentar dengan nada ujaran kebencian di postingan itu juga akan ditelusuri dan dilaporkan ke cyber crime pihak berwajib.

“Pemilik akun ini sudah sangat keterlaluan. Kami selalu dirugikan dengan hoax dan fitnah. Selama ini kami cukup sabar dengan tudingan yang macam-macam. Tapi, kali ini fitnah ini sepertinya sudah sangat keterlaluan. Karena, lain yang mukul eh lain yang dituduh. Orangnya kita lagi,” sesal Pither. (sandy k\*)

Advertisement