Letho Anggap Deklarasi Anies-Erick Thohir Hanya Untuk Menjatuhkan dan Memanfaatkan Nama Besar Erick Thohir

JAKARTA || LegionNews.com- Kabar tentang akan adanya deklarasi Anies Baswedan – Erick Thohir sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 oleh sebuah elemen pada 11 Mei 2021, dinilai oleh Relawan Loyalis Erick Thohir (Letho) hanyalah manuver murahan yang dimainkan oleh oknum kelompok pendukung Anies Baswedan.

Menurut Ketua Umum Letho, kata Anshar Ilo, nama besar Erick Thohir yang dikenal sebagai salah satu Menteri yang berhasil di Pemerintahan Jokowi-Amin dan kesuksesan karirnya hingga populer di luar negeri dimanfaatkan untuk keuntungan oleh oknum tertentu.

“Hal tersebut, dimanfaatkan oleh oknum kelompok dengan menggandengkan nama besar Pak Erick Thohir sebagai pasangan calon, agar mendongkrak popularitas Pak Anies Baswesan yang saat ini lagi tenggelam,” ungkap Anshar dalam keterangan resminya ke Pewarta, Senin Malam (03/05).

Bahkan, menurut Anshar Ilo, kabar deklarasi tersebut ada motif untuk merusak nama baik Pak Erick Thohir. “Jadi targetnya, patut diduga selain numpang populer dengan memanfaatkan nama besar Pak Erick dan juga ikut menjatuhkan posisi Pak Erick Thohir,” tambah Anshar.

Advertisement

Lanjut Anshar, katanya karena saat ini kita ketahui bersama, Erick Thohir belum ada fokus berbicara soal Pilpres, saat ini seluruh kekuatan dikonsentrasikan untuk bergotong royong bersama Presiden Jokowi mensukseskan program-pogram di pemerintah dan khususnya kementerian BUMN sendiri, apalagi saat ini dalam situasi pandemi covid-19, lebih banyak memikirkan pada aspek kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

Anshar menegaskan, Erick Thohir telah berhasil dan sukses dalam memimpin BUMN yang kini sedang mengalami perubahan besar dan telah memberikan dampak positif, baik ke dalam maupun keluar.

“Sebagai orang yang memiliki keberhasilan dalam kinerjanya sebagai Menteri, dan dikenal sebagai pemimpin yang memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi, belum akan berbicara banyak soal Pilpres, apalagi mau ketika di pasangkan dengan Anies Baswedan yang menurutnya hanya di dukung kelompok sektarian dan dianggap gagal dalam memimpin Jakarta,” tandasnya.

Advertisement