Anggota Polri Tewas, Pemuda Sinjai: Copot Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sulsel

FOTO: Kiri Tenri Ismawanti (Hijab Coklat muda) istri dari BRIPKA Arham saat berada di ruang jenazah rumah sakit Sultan Daeng Radja Bulukumba.
FOTO: Kiri Tenri Ismawanti (Hijab Coklat muda) istri dari BRIPKA Arham saat berada di ruang jenazah rumah sakit Sultan Daeng Radja Bulukumba.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Tokoh pemuda Sinjai, Muhammad Wahyu, SH, MKn sangat menyayangkan tewas anggota Polri atasnama BRIPKA Arham Nurdin, Panit III SPKT Polres Sinjai, Saat akan dibawa ke Makassar, Senin (3/2/2024).

Menurut Wahyu, BRIPKA Arham diamankan pihak BNNP Sulawesi Selatan (Sulsel). Penangkapan terhadap Arham atas pengembangan kasus narkotika yang dilakukan oleh BNNP Sulsel.

“Pertama yang harus bertanggungjawab adalah kepala bidang pemberantasan BNNP Sulsel, Dalam hal ini Kombes Pol Ardiansyah,” ujar Wahyu yang juga Pengurus DPD partai Golkar Sinjai itu. Selasa (4/2).

Dikatakannya BRIPKA Arham diangkut Kombes Pol Ardiansyah dari kabupaten Sinjai untuk dibawa ke Makassar. Namun menurut Wahyu diduga Arham tewas dalam perjalanan. Anggota Polres Sinjai itu meninggal di rumah sakit Sultan Daeng Radja Bulukumba.

Advertisement

“Kata istri Arham. Dia (Arham) ini menghilang selama 2 hari, Tau taunya senin malam istri Arham, Atiqa menerima kabar suaminya tak bernyawa,” ungkap kader partai Golkar itu.

Anggota DPRD Fraksi Golkar Periode 2019-2024 ini secara tegas meminta kepala BNN Sulsel mencopot Kombes Pol Ardiansyah dari jabatannya. Pasalnya Ardiansyah diduga tidak memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga terjadi kelalaian menyebabkan BRIPKA Arham tewas.

“Kepala bidang pemberantasan BNNP Sulsel, Harus bertanggungjawab. Dia harus dicopot dari jabatannya. Kami menganggap lalai menjalankan tugasnya (SOP) sehingga hilangnya nyawa anggota Polri,” tutur Wahyu.

“Kapolda Sulsel, Sebagai pucuk pimpinan Polri di Sulawesi Selatan juga harus meminta pertanggungjawaban pihak BNNP Sulsel, BRIPKA Arham masih berstatus anggota polri yang menjadi bagian tanggungjawab pimpinannya baik Kapolda dan Kapolres Sinjai,” tegas Pengurus DPD Partai Golkar Sinjai Bidang Hukum ini.

Dari berbagai sumber pemberitaan Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah membenarkan pihaknya telah menjemput Aipda Arham.

“Iya betul (dijemput anggota BNNP),” kata Ardiansyah dikutip CNNIndonesia.com, Senin (3/2) malam.

Namun, Ardiansyah belum dapat menerangkan lebih jauh mengenai dugaan penyebab Aipda Arham meninggal dunia saat dijemput tim BNNP Sulsel.

BNNP Sulsel masih menunggu hasil autopsi jenazah anggota Polres Sinjai tersebut.

“Ini mau diperiksa dulu ya, mohon waktunya,” kata Ardiansyah. (LN**)

Advertisement