Eks Menkes: Sudah Mulai Gerakan Vaksinasi, ‘Why Kasus Penyebaran Malah Melonjak?’

Advertisement

SOROTAN||Legion-news.com Eks Menteri Kesehatan RI, dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP angkat bicara mengenai ada apa di balik ledakan kasus covid-19 di Indonesia.

dr. Siti Fadila adalah seorang dosen dan ahli jantung yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 25 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014 lalu.

Banyak hal yang menjadi pertanyaan besar eks Menkes era SBY ini. Terkait ledakan kasus COVID-19 beberapa waktu belakangan ini.

“Ini kalau saya berpikir why? Kok vaksin ini berjalan, ini tiba-tiba meloncat, ada apa sih?,” kata Siti Fadilah Supari dalam keterangannya di saluran Youtube, Seperti terlihat dan dikutip Selasa 6 Juli 2021.

Advertisement

Siti Fadilah Supari kemudian menyinggung soal ledakan kasus covid di India. “Itu karena ada Sungai Gangga di sana, sehingga persebarannya cukup cepat.” ucap dia

Sementara di Indonesia, “Fenomena mudik sudah lewat sehingga tak bisa disalahkan begitu saja.” Kata Fadilah menambahkan.

“Ada apa dong? Kok tiba-tiba begini? Kalau diflashback ke belakang, waktu PSBB enggak setinggi ini. Kita bahkan sudah mulai gerakan vaksin. Kenapa justru sudah divaksin sepertinya angkanya malah melonjak, ini kebetulan atau tidak,” katanya lagi.

Menurut Siti Fadilah Supari, sudah seharusnya kasus covid ini masuk dalam kategori kejadian luar biasa.

“Di mana Kemenkes? semestinya harus sigap dengan keadaan. Dan tidak diam berpangku tangan.’ Ucap dia laman kanal youtube.

Hal yang dimaksud, berkaitan dengan angka-angka sakti yang seharusnya dimiliki oleh mereka, Kata dia.

Siti Fadilah Supari meminta agar Kemenkes cari data itu secara ilmiah, yakni data orang sebelum divaksin, data orang-orang yang divaksin, angka sakit, dan angka kematian.

Dari sana, katanya, kemungkinan akan terlihat mana yang sebenarnya bermasalah. “Jadi di sini kita bisa melihat apa perbedaannya setelah divaksin. Mestinya kalau sudah divaksin walaupun positif itu biasa, tetapi tidak sampai parah dan meninggal,” katanya.

“Kalau sudah divaksin tetapi angka positif naik dan yang meninggal naik, menurut saya harus diteliti,” katanya lagi.

Maka itu, dia meminta agar Kemenkes jujur atas data-data yang ada. Termasuk mereka juga diminta untuk mencari data kerumunan. Dari statistik akan terlihat mana faktor yang mempengaruhi.

Dan dengan begitu, akan ada cara untuk mengatasi ledakan ini lebih cepat dan ampuh.

Angka-angka itu harusnya bicara. Jadi Kemenkes jujurlah, kan untuk bangsa dan negara. Enggak ada seorang pun yang ingin keadaan ini menjadi lebih parah. Semua orang pasti ingin lebih baik.”

“Para ilmuwan, ayo kita selesaikan bersama dengan cara scientifik,” katanya. ***

Advertisement