BMI Hentikan Aksi Kelompok Fraksi Rakyat Makassar, Diduga Dukung PKI dan Teroris KKB Papua

Aksi kelompok yang menamakan dirinya Fraksi Rakyat Makassar, membentangkan tulisan "Tarik Militer dari Papua" berlangsung di jalan Jenderal Urip Sumihardjo Km.4 persis dibawa kolong flyover Makassar, berakhir ricuh. Jumat, (23/5).

MAKASSAR||Legion-news.com Aksi protes angresi Israel di Palestina dan aks donasi untuk bantuan kemanusia yang berlangsung di jalan Jenderal Urip Sumihardjo Km.4 persis dibawa kolong flyover Makassar, berakhir ricuh. Jumat, (23/5).

Brigade Muslim Indonesia (BMI) membubarkan salah satu kelompok yang menamakan dirinya, “Fraksi Rakyat Makassar”.

Kelompok ini memanfaatkan aksi dukung Palestina ditengah massa yang hadir dari berbagai ormas keagamaan, kataKetua BMI Muhammad Zulkifli.

Usai salat Jumat, Brigade Muslim Indonesia melakukan aksi penggalangan dana untuk Palestina di masjid Nur Afia rumah sakit dr Wahidin Sudirohusodo Makasar. Menurutnya, “Brigade Muslim Indonesia mendapat kabar bahwa kemungkinan siang nanti akan ada aksi demonstrasi yang di susupi oleh kelompok yang diduga akan menyelipkan tuntutan yang diduga mendukung kelompok peronrong negara,” ungkap Ketum BMI

Advertisement

Benar, setelah tiba di lokasi memang terdapat beberapa alat peraga yang mengarah kepada usaha untuk mendukung gerakan politik teroris Papua merdeka.

BMI temukan adanya alat peraga yang bertuliskan, “Tarik militer dari tanah Papua”

Ketua Brigade Muslim Indonesia kemudian bernisiatif menemui kordinator lapangan aksi kelompok Fraksi Rakyat Makassar, menyampaikan beredar informasi bahwa ada penyusup aksi mereka dengan issu Papua merdeka.

Tak beberapa lama akhirnya salah satu orator mereka mengeluarkan statmen yang diduga mendukung PKI dan perjuangan kelompok teroris Papua merdeka,.

“Jangan lupakan pelanggaran HAM masa lalu yaitu G 30 S/PKI karna mereka adalah korban. Buruh tani adalah korban, Demokrasi adalah referendum untuk Papua Barat,” teriak orator

Atas orasi salah satu orator membuat ketua BMI, tiba-tiba berdiri, menegur dan meminta aparat supaya orasi tersebut dihentikan.

Pantauan awak media, Selain itu pihak BMI meminta polisi mengamankan orator tersebut untuk dilakukan penyelidikan

Zulkifli, Menyikapi kondisi ini kami menghimbau kembali kepada seluruh aktivis bahwa untuk memahami istilah kebebasan berpendapat, “Betul kita semua punya hak untuk berpendapat tetapi tidak semua pendapat anda sejalan dengan hukum, kalian bisa marah dengan kebijakan Pemerintah, kalian bisa melalukan kritik sekeras apapun tetapi ingat cintai negeri, tegas Ketum BMI

BMI juga kerap menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk melawan semua gerakan militer dan politik yang mendukung kelompok teroris Papua merdeka, melawan kelompok kelompok yang mendukung PKI serta paham paham radikalisme, tutup Muhammad Zulkifli. (udn)

Advertisement