Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, ISDS: Bukti Prabowo Tidak Mengutamakan Dendam

0
FOTO: Presiden Prabowo saat melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Istana Negara Jakarta, 17 September 2025. (Seskab)
FOTO: Presiden Prabowo saat melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Istana Negara Jakarta, 17 September 2025. (Seskab)

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Dilantiknya Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) jadi perhatian Peneliti Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Edna Caroline Pattisina.

Pasalnya Djamari merupakan sekretaris Dewan Kehormatan Perwira yang memberikan rekomendasi pemecatan jabatan Prabowo dari Panglima Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 1998.

Prabowo menjadi purnawirawan dini pada 1998 saat berpangkat letnan jenderal.

Kariernya sebagai abdi negara pupus setelah 24 tahun berkecimpung sebagai prajurit Angkatan Bersenjata Republi Indonesia (ABRI), sekarang TNI. Di usianya yang ke-47 tahun saat itu,

Edna Caroline menilai, penunjukan Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) menunjukkan bahwa Presiden Prabowo Subianto bukan seorang pendendam.

“Presiden Prabowo tetap berusaha untuk tidak mengutamakan dendam, tetapi masih merujuk pada pengalaman dan hubungan personalnya di masa lalu,” kata Edna dilansir dari Kompas.com, Rabu (17/9/2025).

Edna menjelaskan, kedekatan personal antara Prabowo dan Djamari sudah terjalin sejak masa pendidikan di Akabri.

Prabowo yang masuk Akabri pada 1973, kemudian tinggal kelas dan bergabung dengan angkatan 1974 yang seangkatan dengan Sjafrie Sjamsoeddin.

“Djamari yang merupakan letting 1971 adalah ‘pengasuh’ letting 1974, yang berarti ia memiliki kedekatan personal dengan Prabowo dan Sjafrie. Djamari bahkan pernah menjadi komandan Prabowo saat mereka sama-sama di Akabri,” ujar Edna menjelaskan.

Menurut Edna, rekonsiliasi pribadi antara Prabowo dan Djamari juga tecermin ketika Djamari bergabung ke Partai Gerindra besutan Prabowo.

Selain itu, Djamari memiliki pengalaman politik sebagai anggota MPR pada 1997-1998, meski setelahnya lebih banyak berkecimpung di dunia bisnis.

“Merujuk pada circle polkam di mana Prabowo, Djamari, dan Sjafrie merupakan teman-teman lama, bisa diduga tidak ada suara yang berbeda dalam membuat kebijakan-kebijakan terkait Polkam. Tidak saja ketiganya berasal dari kalangan militer, tetapi juga berasal dari angkatan 70-an yang kurang lebih punya mindset dan budaya dari masa itu,” ujar dia. (*)

Advertisement