LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Prosesi pengangkatan Dewan Pengawas (Dewasa), Danantara ini telah dilakukan Presiden Prabowo Subianto seiring dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Kepala Negara juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Berikut ini merupakan susunan pengurus Danantara:
Susunan Pengurus Danantara
Dewan Pengawas:
Ketua: Menteri BUMN, Erick Thohir
Wakil Ketua: Muliaman Hadad
(Muliaman Hadad sebelumnya menjabat sebagai Kepala Danantara)
Anggota:
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati,Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara
Rosan Roeslani mengatakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga ditunjuk sebagai salah satu dewan pengawas.
Sedangkan Badan Pelaksana:
Kepala atau CEO: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani
Chief Operating Officer (COO): Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria
Chief Investment Officer (CIO): Pandu Sjahrir, Managing Partner di Indies Capital dan Founding Partner di AC Ventures
Dewan Penasehat:
Presiden Prabowo juga melibatkan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo (Jokowi), Organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Wakil Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Muliaman Hadad buka suara terkait pemilihan Tony Blair sebagai dewan pengawas Danantara. Tony merupakan PM Inggris yang menjabat dari tahun 1997 hingga 2007.
Menurut Muliaman, bergabungnya Tony Blair ke badan pengelola investasi ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memperbesar eksposur internasional ke Danantara.
“Saya kira siapapun dia, yang penting kan exposure internasional danantara harus keluar. Maka dua tokoh itu dipilih,” ungkap Muliaman saat ditemui di Gedung Gade, Jakarta, Rabu, (26/2/2025).
Muliaman pun menilai, kehadiran Tony Blair dapat membawa keterwakilan pandangan global ke internal Danantara. “Iya mewakili global view,” kata dia.
Sebelumnya, Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair ditunjuk sebagai salah satu Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Hal ini diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani.
“Iya salah satunya,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Tony Blair merupakan PM Inggris yang menjabat dari tahun 1997 hingga 2007. Ia juga diminta untuk ikut membantu dalam mengembangkan Ibu Kota Nusantara, di Kalimantan Timur.
Rosan juga mengungkapkan mantan Presiden RI juga diajak untuk menjadi dewan pengawas Danantara. “Semua diajak,” tuturnya.
Selain Tony Blair, ada Ray Dalio yang juga didapuk sebagai dewan pengawas Danantara.
Ray Dalio adalah founder dari Hedge Fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates, yang mengelola dana sebesar US$ 112 miliar atau setara Rp 1.740,10 triliun. Forbes juga menempatkan Ray Dalio sebagai orang terkaya dunia peringkat 151 per 16 Oktober 2024 dengan kekayaan US$ 14 miliar setara Rp 217,55 triliun. (*)