Prabowo Ganjar Belum Punya Cawapres, Pengamat Sebut Masih Saling Intip Hingga Peleburan Keduanya

FOTO: Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
FOTO: Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

LEGIONNEWS.COM – POLITIK, Di tengah kosongnya kursi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, muncul isu peleburan poros.

Belakangan ada isu yang menyebut gelaran pilpres nanti hanya diikuti dua kandidat presiden.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai wacana itu bisa saja terjadi. Dia melihat koalisi potensi koalisi Anies melebur ke dua poros lainnya.

“Bisa tiga poros, bisa dua poros. Bisa saja nanti Pak Ganjar nanti bersaing dengan Pak Prabowo,” kata Ketua DPP PDIP, Jakarta, Senin (25/9) lalu.

Advertisement

“Kalau misalkan PKB berubah pikiran, kan bisa juga. Bisa juga tetap tiga poros,” ujar Djarot.

Beberapa petinggi parpol lainnya ada yang meragukan pilpres dengan opsi dua poros.

Terlebih lagi jika dikaitkan dengan duet Ganjar-Prabowo di 2024. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/9).

“Tentu kita tidak akan memaksakan diri, enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres berarti bisa maju dua-duanya,” ujar Habiburokhman.

Terpisah Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik FISIP UI Aditya Perdana menilai Prabowo dan Ganjar belum mengumumkan cawapres karena ada kebuntuan di koalisi masing-masing.

Dia berkata ada keinginan di kalangan elite politik untuk menyederhanakan pilpres menjadi satu putaran. Namun, tidak ada sosok cawapres yang bisa membuat capres langsung mendapat 50 persen plus satu suara di putaran pertama.

“Dead Lock koalisi karena setiap calon wakil presiden yang di tiga poros ini enggak ada yang langsung mengerek, menaikkan, elektabilitas secara signifikan,” kata Aditya seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (27/9).

Dia juga menduga ada pembicaraan kompensasi yang belum selesai. Partai-partai belum bersepakat soal jatah kursi menteri jika capres yang mereka usung terpilih.

Di saat yang sama, ada wacana peleburan poros. Aditya menilai mungkin saja Ganjar dan Prabowo belum mengumumkan cawapres karena masih terbuka dengan opsi peleburan.

“Dari sisi koalisi yang terbentuk masih cair dan apa pun masih bisa terbuka peluangnya untuk bisa mencalonkan karena memang prosesnya masih sekitar tiga minggu lagi (sebelum pendaftaran di KPU),” ujarnya.

Sementara itu, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati menyebut Prabowo dan Ganjar dalam posisi saling intip. Mereka masih mau melihat situasi sebelum menentukan cawapres.

Wasisto mengatakan elektabilitas Prabowo dan Ganjar di sejumlah survei masih bersaing. Dua poros itu tak mau salah langkah dengan mengumumkan cawapres sejak dini.

“Pola saling intip, salin menerka, menjadi hal yang tidak terelakkan. Posisi cawapres menjadi kartu As yang akan melengkapi kekurangan masing-masing figur,” ucap Wasisto. (**)

Advertisement