Kosmetiknya Diduga Makan Korban, Viral Video Mira Hayati Panggil Pegawai Bank Pamer Uang

Foto hasil tangkap layar dari video tiktok milik @mirahayati91
Foto hasil tangkap layar dari video tiktok milik @mirahayati91

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Ditengah sorotan, pengusaha kosmetik asal Makassar Mira Hayati kembali memamerkan uang hasil penjualan produk kosmetik nya di akun TikTok miliknya.

Nampak didalam video yang diunggah @mirahayati91 itu nampak dalam rekaman video itu momen saat seorang wanita memanggil beberapa staf bank ke rumahnya untuk menyetorkan uang dalam jumlah yang banyak.

Di ruangan itu terlihat banyak sekali tumpukan uang dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu yang diduga milik wanita pemilik akun, Mira Hayati.

Tak hanya mengundang teller bank ke rumahnya, bahkan atasan dari staf bank tersebut juga turut hadir memberikan layanan kepada wanita itu sebagai nasabahnya.

Advertisement
FOTO: Korban Kosmetik Mira Hayati
FOTO: Korban Kosmetik Mira Hayati

Perekam video mengatakan, dari banyaknya uang setoran yang akan disimpan ke bank itu sebagiannya bahkan belum dihitung jumlahnya.

“Setoran setoran, ini masih ada, ini juga ada, belum dihitung semua guys,” ujarnya.

Wanita itu berharap uang yang disetornya ke bank itu bisa semakin banyak. “Masya Allah, semoga setorannya tambah banyak,” ungkapnya.

Diketahui, wanita bernama Mira Hayati ini merupakan pemilik usaha skincare terkenal di Makassar. Sebelumnya, ia pernah viral lantaran membeli tas yang terbuat dari emas dengan harga yang fantastis.

Tak hanya itu, ia juga kerap disorot karena penampilannya yang sering menggunakan banyak perhiasan emas. Usai diunggah, video staf bank datang ke rumah bos skincare itu pun kemudian viral di media sosial dan telah ditonton sebanyak lebih dari 7,3 juta kali. Videonya juga menuai berbagai tanggapan warganet di kolom komentarnya.

FOTO: Laporan Polisi
FOTO: Laporan Polisi

“seneng sekali liatnya bunda,” tulis akun @Yani maryani.

“massyaAllah berkah y bun.. semoga nular k aku jg aamiin,” tulis akun @Olin riski.

“Nasabah prioritas biasa setoran nya di jemput dirumah????,” tulis akun @AnonzKarim.

“apalah daya saya yang hanya pegang uang recehan tiap hari.????????????,” tulis akun @Islah.

“Biasa saja kok, kalau nasabah perioritas seevice memang seperti itu,” tulis akun @Blank.

Disisi lain, Ahmad Rinal, Alumni Sekolah Jurnalis Indonesia PWI Pusat Angkatan II, dalam rubrik tulisan di portal legion-news.com Jumat, 20 Juli 2023 mengisahkan seorang perempuan berinisial AS yang diduga menjadi korban pemakaian kosmetik yang dibelinya secara paket.

“Alhasil usai menggunakan kosmetik yang dibelinya melalui salah seorang seller atau distributor di media sosial. Wajah AS langsung menampakkan alergi dan ditandai dengan sebagian mukanya membengkak,” tulis Ahmad Rinal. Jumat

Kosmetik merek Mira Hayati (MH) diduga memakan korban.

“Untuk itu, BBPOM diminta agar meninjau ulang penerbitan sertifikat CPKB pabrik/industri kosmetik Merek Mira Hayati. Dan kembali melakukan uji lab terhadap kosmetik Mira Hayati. Hingga tindakan tegas pembatalan Notifikasinya jika terbukti tidak sesuai DIP. Hal ini guna memberi rasa aman dan perlindungan kesehatan kepada konsumen kosmetik,” tulis Alumni Sekolah Jurnalis Indonesia PWI Pusat Angkatan II.

Bisnis kosmetik telah menjadi ekpektasi keuntungan besar yang menggiurkan bagi sebagian besar pengusaha. Namun dibalik itu, sejumlah risiko besar juga menanti bagi pelaku usaha kosmetik.

Betapa tidak, untuk memulai bisnis kosmetik, produk tersebut harus memiliki izin edar atau telah ternotifikasi oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM). Selain itu, industri kosmetik juga diwajibkan bersertifikat Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik atau CPKB.

Meski produk kosmetik yang beredar telah ternotifikasi dan industri kosmetik telah bersertifikat CPKB. Namun diduga masih banyak juga pengusaha yang belum memahami tentang Izin Kosmetik KIT (NKIT) bilamana produk tersebut dijual secara paket, dan ini marak terjadi. Sehingga rawan memakan korban, seperti sumber berinisial AS yang diduga menjadi korban pemakaian kosmetik yang dibelinya secara paket. Alhasil usai menggunakan kosmetik yang dibelinya melalui salah seorang seller atau distributor di media sosial. Wajah AS langsung menampakkan alergi dan ditandai dengan sebagian mukanya membengkak.

AS menceritakan kronologis kepada media saat ditemui di warkop yang dikelola AS, Makassar, 6 Juli 2023. AS mengatakan, bermula ketika dirinya tergiur dengan sample produk yang ditawarkan oleh salah satu distributor kosmetik dengan merek Mira Hayati. Kemudian AS melakukan pembelian dan langsung melakukan pembayaran dengan cara mentransfer uang ke Distributor sesuai kesepakatan harga.

Akibat muka membengkak berselang tidak lama usai memakai kosmetik merek Mira Hayati, korban langsung ke dokter untuk konsultasi sekaligus memeriksa kondisi kulit yang dialaminya. Lanjut korban, menurut tanggapan dokter, bahwa mukanya telah mengalami infeksi. Merasa dirugikan yang diduga akibat kosmetik yang digunakannya korban pun mengadukan kejadian tersebut ke Polda Sulsel (6 Juli 2023).

Tanggapan Owner Kosmetik Mira Hayati

Sementara itu pihak dari kosmetik merek Mira Hayati saat dikonfirmasi melalui telepon Whatsapp, Lelaki yang akrab disapa H. Agus yang merupakan suami dari Mira Hayati pemilik merek kosmetik MH mengatakan, bahwa dirinya sedang melaksanakan ibadah Haji. Dan akan dikonfirmasi setelah tiba di Makassar dan menjelaskannya secara langsung. Namun hingga berita ini terbit belum memberikan tanggapan terkait informasi yang diberitakan ini. Dimana H. Agus hanya mengimbau kepada konsumen untuk menghidari merek kosmetik palsu, dimana imbauan tersebut telah diberitakan melalui Advertorial sejumlah media online.

Harapan LSM GEMPAR INDONESIA Kepada BBPOM

Sementara itu, Ketua DPP LSM Gempar Indonesia Sahabuddin Umar, meminta kepada pihak BBPOM Makassar agar terus mengawasi peredaran kosmetik di wilayah kerjanya. Guna memberi rasa aman dan tidak ada konsumen yang dirugikan, Makassar, 18 Juli 2023.

Selain itu, Sahabuddin Umar juga berharap agar BBPOM Jangan sampai kecolongan terhadap industri kosmetik, meskipun telah ber CPKB dimana sarana dan prasarana harus tetap sesuai dengan kelayakannya. Dan besar harapan agar Izin edar atau notifikasi kosmetik merek Mira Hayati dapat ditinjau ulang dengan melakukan uji lab terhadap kosmetik Mira Hayati yang telah beredar luas. Dan jika terbukti tidak sesuai komposisi atau Daftar Informasi Produk (DIP) pihak BBPOM harus tegas dan melakukan Pembatalan Notifikasi terhadap kosmetik merek Mira Hayati.

Ulasan BBPOM Makassar terhadap Kosmetik Merek Mira Hayati

Disisi lain, BBPOM Makassar menjelaskan melaui release, Menurut Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 106 ayat (1) bahwa sediaan farmasi ( Kosmetika) hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar. Sediaan farmasi seperti Kosmetika tidak dapat diedarkandan/atau diperdagangkan sembarangan tanpa melewati proses perizinan yang sudah ditentukan. Hal ini dikarenakan produk kosmetika mengandung bahan bahan kimia yang harus diperiksa kandungannya sehingga hasil yang diproduksi dapat bermanfaat dan aman bagi pemakainya.

Izin edar yang diterbitkan oleh Badan POM bertujuan untuk melindungi masyarakat dari produk kosmetika berbahaya. (LN/Ahmad Rinal)

Advertisement