Hadir di Timika, Panglima TNI Sebut Hanya Rotasi Pasukan di Pengunungan Tengah Papua

Ilustrasi - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan rombangan tiba di Timika, Papua Tengah, Senin (17/4/2023). (Properti Tribune)
Ilustrasi - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan rombangan tiba di Timika, Papua Tengah, Senin (17/4/2023). (Properti Tribune)

LEGIONNEWS.COM – TIMIKA, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berkunjung ke Timika, Papua. Dalam kunjungan kerja nya mantan kepala staf angkatan laut itu menyampaikan akan segera dilakukan rotasi pasukan TNI yang bertugas di wilayah pengunungan tengah Papua.

Yudo menyebut tidak ada penambahan pasukan. Adapun giat rotasi yang bakal diambil.

“Saya kira tidak ada penambahan pasukan. Saya sampaikan bahwa pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi,” kata Laksamana Yudo. Selasa (18/4)

Langkah TNI melakukan rotasi pasukan yang bertugas di Papua, usai sejumlah prajurit terluka dan meninggal dalam baku tembak lawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga akhir pekan lalu.

Advertisement

Yudo mengatakan rotasi juga akan berdampak pada penarikan ribuan pasukan di wilayah lain di Indonesia, seperti Medan, Palembang, Kalimantan Tengah, Makassar, hingga Surabaya.

Yudo menyatakan TNI telah meningkatkan operasi di Papua menjadi operasi siaga tempur darat untuk melawan KKB.

“Tentunya dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu kita ubah jadi operasi siaga tempur. Di TNI, di Natuna sana ada operasi siaga tempur laut, nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat, artinya ditingkatkan,” terang Yudo.

Ia mengatakan operasi ditingkatkan usai KKB melakukan penyerangan terhadap personel TNI pada Sabtu, 15 April lalu.

Yudo menjelaskan peningkatan status operasi ini bertujuan untuk membangun naluri tempur prajurit TNI.

Namun, Yudo memastikan operasi teritorial dan penegakan hukum juga tetap dilakukan TNI-Polri. Ia mengatakan operasi teritorial kerap dilakukan personel TNI-Polri dalam menjaga keamanan di Papua selama ini.

“Selama ini kita masih teritorial, komunikasi sosial tetap kita lakukan, tapi ketika hadapi seperti ini lakukan siaga tempur,” jelasnya.

Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia usai diserang KKB di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4).

Kala itu, satgas sedang berupaya menyelamatkan pilot Susi Air Kapten Philips Mehrtens yang disandera KKB sejak awal Februari lalu.

Pratu Miftahul dilaporkan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Ketika Pratu Arifin sedang dievakuasi, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya.

Selain itu, terdapat pula 4 prajurit mengalami luka dan 4 prajurit lainnya dilaporkan masih hilang dan dalam pencarian. (**)

Advertisement