Obituari Pastor Drs.Felix Layadi, Lic, Pr.

Penulis: Viani Octavius
Alumni PMKRI dan Univ Atma Jaya.

Sosok Imam Intelektual, Visioner, Akademisi Berpulang

Ketika itu ditahun 1990, saya diminta ikut membantu Komisi Kepemudaan dalam kegiatan LDK = Latihan Dasar Kepemimpinan bagi aktifis mudika gereja yang dilaksanakan di Seminari St. Petrus Claver – Makassar. Saat itu, sosok imam yang kemudian saya kenal akrab bernama Pastor Felix Layadi, sebagai Ketua Komisi Kepemudaan. Tampilannya keren. Rambut gondrong. Celana model anak sekolahan yang sempit dibagian bawahnya, yang mesti pakai plastik agar mudah saat dilepas. Kesan pertama dari caranya berbicara yang lugas, tegas dan berisi pesan akademis, menegaskan jika sosok imam muda ini mempunyai daya jelajah referensi membaca yang berdimensi luas. Imam yang intelektual dan visioner sekaligus.

Setelah itu saya kadang, meski tidak terlalu sering datang ke Komkep. Sekedar diskusi dengan Pastor Felix. Dari beberapa perjumpaan, saya menjadi dekat, apalagi kemudian Pastor Felix tahu saya dan adiknya, Chosmos Layadi yang adalah Bos saya.Pernah sama bekerja pada sebuah perusahaan farmasi. Saya beberapa kali dipinjami buku untuk disuruh membaca sampai selesai. Jadi setiap saya muncul di Komkep, Pastor Felix akan tanya, “Sudah sampai bab berapa Viani , saya mau kita diskusi?” . Dari titik ini, membawa saya, setelah kuliah dan terlibat di PMKRI kemudian begitu intens berdiskusi bersama Pastor Felix, baik saat di Unio Soetomo maupun saat Pastor Felix datang di Margasiswa PMKRI juga di Jl.Dr.Soetomo.

Advertisement

Kegiatan diksusi bersama Pastor Felix, yang kemudian dalam pergaulan aktifis PMKRI, diskusi bukan lagi sebagai budaya (culture) tetapi diskusi yang merupakan cara mereka, para aktifis yang merindukan hadirnya ketajaman berpikir dari pisau analisis terhadap dan meretas sebuah persoalan pada ragam dimensi khususnya tentang hakikat kebangsaan dan bernegara, menempatkan diskusi kemudian sudah menjadi “badah dan doa” yang mesti selalu dilakukan. Pastor Felix bertautan dengan margasiswa cukup intens,memberi pelayanan misa dan menjadi narasumber dengan pemikiran yang sangat cemerlang, tentang Ajaran Sosial Gereja dan Filsafat .

Rentang waktu 32 tahun panggilan bakti imamat Pastor Felix, lebih dari setengah waktu pengabdian itu, berada pada dan bersentuhan langsung dengan pendidikan tinggi dan generasi muda. Selain penugasan sebagai Pastor Paroki di Polewali dan Pastor Paroki St.Yoseph Pekerja Gotong-Gotong, selebihnya merupakan penugasan yang menegaskan eksistensinya sebagai imam yang intelektual, akademisi dan visioner yang berinteraksi dengan dinamika pendidikan tinggi, kemahasiwaan dan kepemudaan. Pernah Ketua Komisi Kepemudaan, Pengurus BPH Yayasan Atma Jaya, Pembantu Rektor III ( 3 Tahun ) Rektor Universitas Atma Jaya ( 2 periode = 8 Tahun ) , selain menjadi dosen pada almamater Universitas Atma Jaya, juga menjalani tugas belajar dengan studi S2 – Licenciat pada tahun 1996-1998, kuliah Ajaran Gereja – Dogmatik, di Universitas Urbaniana – Roma Itali, milik Kongregasi Propaganda Fide. Jejak pengabdian yang panjang, lebih dari cukup untuk menegaskan sosok imam yang selalu berpikir dan sangat rasional kuat sebagai intelektual, akademisi dan imam yang visioner.

Pastor Felix Layadi merupakan salah seorang imam Keuskupan Agung Makassar yang semasa hidupnya sangat konsen dengan pembinaan orang muda. Disamping selalu membuka ruang diskusi dengan kader PMKRI tentang masalah , ideologi, sosial, politik, hukum, pemerintahan dan ekonomi, budaya, Pastor Felix juga secara finansial ketika ada kegiatan pembinaan di PMKRI banyak membantu, selain sebagai salah satu narasumber yang cukup produktif dalam mengembangkan wawasan kader PMKRI Makassar, terutama soal ajaran gereja – dogmatik dan materi analisa sosial.

Saya sangat tahu karena ikut menghadap , bagaimana cukup banyak mahasiswa PMKRI yang secara pribadi Pastor Felix memberi bantuan biaya studi. Pastor Felix selalu menjadi tempat konsultasi banyak aktifis mahasiswa terkait isu yang update, termasuk melibatkan dan meminta bantuan ke PMKRI – Alumni Sdr.Pius Arkelis Nengku Belau – mantan Sekretaris Jenderal DPC PMKRI memimpin pemilihan Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Atma Jaya, yang saat itu dinamika kehidupan kampus sangat keras, semasa menjadi Pembantu Rektor III. Alasan dibalik melibatkan aktifis PMKRI menurut Pastor Felix, urusan teknis organisasi begini,PMKRI piawai dan taktis. Pemilihan berjalan aman dan sukses tanpa gejolak.

Akan terus menjadi sejarah, tentang surat yang terkait bagaimana menakar kualitas visioner seorang Pastor Felix. Surat yang ditujukan kepada Uskup Agung saat mendiang Mgr.Frans Van Russel CICM dan Uskup Auxilier, Mgr John Liku Ada’ , yang didalam isi surat menyampaikan tentang bahaya dari paham radikalisme ketika masih sebagai Frater di Seminari Tinggi Angin Mamiri – Yogyakarta dan tembusannya disampaikan kepada PMKRI Cabang Makassar, sekarang ini menjadi kenyataan, menggelayut dan membelit sebagai persoalan pada dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk soal pertentangan ideologi.

Ini sekaligus sebuah kerisauan yang sudah dipikirkan seorang calon imam muda saat itu, Frater Felix Layadi. Daya jelajah pikir dan visionernya jauh kedepan, ibarat lompatan kuantum dalam pergumulannya untuk fokus pada studi ilmu teologi dan filsafat guna mempersiapkan diri menjadi seorang imam.

Sesaat setelah misa requiem mendiang Pastor Barto Liling, saya bertemu di halaman paroki Katedral. Saya menyapa, Pastor ikut menghantar? “Tidak Viani, saya capek, mau pulang istirahat.” Dan perjumpaan terakhir secara langsung bertemu di Paroki St.Yoseph Pekerja saat Pastor Felix memimpin misa requiem dengan homili yang meneguhkan, masih dengan jubah lengkap , Pastor Felix Layadi mengumpulkan buku lagu kedukaan berjalan dari bangku depan ke belakang, dan melambaikan tangan.

Lambaian tangan itu adalah terakhir kali yang saya lihat dan kemudian terpekur dalam hening doa bersama seluruh keluarga dan segenap umat, ketika kabar menjalani rawat medis beredar berantai di ruang WAG dan info jaringan pribadi.

Pater Felix pass away – Pastor Felix berpulang..! Begitu pesan yang bergulir cepat yang diterima oleh semua umat, disaat sang waktu berjejak di hari Kamis, tanggal 9 Juni 2022, pukul 07.05 wita, di RS.Siloam – Makassar, dipagi hari ketika sang fajar merekah. Semua pilu tersentak dalam kesedihan saat mendengar berita nestapa duka ini.

Tiada lagi rasa capek, rasa sakit yang mendera hidup imam yang tegas dan lugas ini. Telah berujung sampai pada akhir perziarahan hidup dan abdi imamat Pastor Felix Layadi bagi gereja dan umat. Selamat beristirahat Pastor Felix dalam kedamaian abadi Tuhan di surga.

Terimakasih atas segala legacy- warisan tentang pengajaran iman, kebenaran, kebaikan hati, empati, solidaritas, kemanusiaan dan keberanian serta tentang perjuangan nilai dan hakikat hidup menggereja dan berbangsa. Gagasan dan visi besarmu akan terus hidup dihati dan pikiran semua generasi muda, teman diskusi Pastor Felix.

Ad vitam aeternam – Menuju Kehidupan Abadi.
Mors Est Ianua Vitae – Kematian adalah gerbang kehidupan.

Advertisement