LEGION NEWS.COM,BULUKUMBA – Masih ingat di awal menjabat, Bupati dan Wakil Bupati melakukan pemeriksaan untuk seluruh kendaraan dinas lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Saat itu Bupati dan Wakil Bupati menemukan banyak kendaraan dinas yang tidak terawat, bahkan ada yang pajaknya menunggak.
Pada Apel Gabungan OPD Senin, 15 November 2021, Bupati Muchtar Ali Yusuf dalam amanatnya kembali menghimbau para ASN yang menguasai kendaraan dinas (randis) untuk dirawat dengan sebaik-baiknya, layaknya merawat kendaraan pribadi sendiri. Menurutnya, randis sangat penting dirawat dengan baik untuk menunjang aktifitas penyelenggaraan pemerintahan, serta dapat menghemat anggaran pemeliharaan.
“Jangan hanya pintar menggunakan randis, tapi tidak bisa dirawat,” sindir Andi Utta sapaan akrabnya.
Andi Utta menceritakan pengalamannya baru-baru ini ketika ia numpang di salah satu mobil dinas salah seorang pejabat. Meski ada yang menyoroti kenapa harus numpang, bukankah Bupati memiliki mobil yang lebih bagus?. Namun Bupati berlatar belakang pengusaha itu menampik jika hal seperti itu adalah peristiwa yang biasa saja bagi dirinya.
Rupanya salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi kendaraan dinas pejabat saat digunakan.
“Sayangnya mobilnya busuk (bau), kurang bersih,” cetusnya.
Ia sangat menyayangkan jika masih ada pejabat yang mendapat kendaraan tapi tidak dirawat dengan baik. Hal tersebut juga menandakan bahwa yang bersangkutan tidak layak menggunakan kendaraan dinas.
Olehnya itu, pihaknya, kata Andi Utta akan melakukan kembali sidak kendaraan dinas. Jika ia menemukan masih ada kendaraan yang tidak terawat dan bersih, akan dipertimbangkan untuk dikandangkan. Bupati Andi Utta Coffee Morning Bersama OPD Bulukumba
FOTO: Kanan Bupati H. Muchtar Ali Yusuf, Wabup H. Andi Edy Manaf, Pj Sekda Andi Misbawaty, Kepala BPKD Bulukumba, Andi Sufardiman saat kegiatan Coffee Morning di Warkop 45 bersama kepala OPD. Senin, (15/11)
LEGION NEWS.COM, BULUKUMBA – Setiap pemimpin level kepala daerah memiliki gaya atau ciri khas tersendiri dalam mengelola pemerintahannya. Gaya tersebut bisa saja dipengaruhi dari latar belakang pemimpin yang bersangkutan. Tidak terkecuali Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf yang akrab disapa Andi Utta.
Misalnya dalam urusan rapat koordinasi dengan kepala OPD yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin, Andi Utta yang menjabat bupati selama delapan bulan terakhir ini tidak memiliki model baku yang pakem bahwa harus di ruang rapat kantor.
Sejak menjabat, Andi Utta menggelar rapat rutin tersebut di beberapa tempat, selain di ruang Rapat Bupati, terkadang rapatnya digelar di Ruang Pola atau di Pendopo Rumah Jabatan Bupati.
Namun dua pekan terakhir, Bupati bersama Wakil Bupati menggelar rapat rutinnya di Warung Kopi (Warkop) 45, sekitar dua ratus meter dari Kantor Bupati. Setelah memimpin Apel Gabungan OPD, Bupati dan Wabup hanya berjalan kaki menuju Warkop 45 bersama kepala OPD.
Di Warkop inilah ditemukan makna sejati dari istilah Coffee Morning yang selama ini dilakukan oleh pejabat atau instansi. Dalam suasana santai sambil menyeruput kopi, Bupati Andi Utta dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf membahas berbagai agenda dan permasalahan terkait penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Karena di Warkop ruangnya terbatas, sehingga metode rapatnya diubah. Para kepala OPD secara bergantian duduk di dekat meja Bupati dan Wabup tergantung dari topik yang dibahas. Perbincangannya pun tampak lebih santai tapi serius tanpa harus menggunakan pengeras suara sebagai di ruang rapat atau ruang pola Kantor Bupati.
Kepala Dinas Kominfo HM Daud Kahal yang dimintai tanggapannya terkait Coffee Morning ala Bupati dan Wakil Bupati ini mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang berbeda dari gaya kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati saat ini.
Meski di Warung Kopi, namun menurutnya ternyata lebih efektif dalam hal komunikasi antara atasan dan bawahan
“Suasananya tampak lebih santai dan tidak monoton,” ungkapnya.
Mantan Sekwan ini menemukan sesuatu yang berbeda dari sosok keduanya. Hal tersebut, kemungkinan dipengaruhi karena sosok Bupati dan Wakil Bupati berlatar pengusaha, sehingga tipikalnya berbeda dari pimpinan sebelumnya.
“Tapi saya lihat dan amati proses komunikasi antara pimpinan dan para pejabat berjalan efektif,” kunci Daud Kahal. [Kominfo]