Di Makassar, Culik Anak, Pelaku Tukar dengan Beras

0
Ilustrasi penculikan anak (Stocksnap/Leeroy)

LEGION-NEWS, Makassar – Kembali terjadi penculikan anak di kota Makassar dengan modus membawa korban (Anak) untuk ditukar beras dan berjanji akan kembali untuk menjemput anak tersebut.

Jajaran Kepolisian Resor Kota Besar Makassar di Sulawesi Selatan, terus menyelidiki kasus penculikan anak.

Pelaku membawa korban ke toko kelontongan untuk ditukarkan dengan beras dan berjanji akan kembali menjemput anak itu.

”Sudah dilaporkan kepada pimpinan agar mendapat atensi penyelidikan atas kasus ini,” kata Bhayangkara Binkamtibmas Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Aipda Syarifuddin, seperti dilansir dari Antara Makassar, Rabu (8/9).

Kejadian itu, kata dia, berawal dari informasi masyarakat, kembali terjadi kasus anak ditukar dengan beras. Modus korban diiming-imingi uang untuk ikut naik motor pelaku diajak jalan-jalan.

Korbannya seorang bocah laki-laki diperkirakan berusia 10 tahun bertemu pelaku di Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makasar.

Pelaku kemudian berputar-putar membawa korban sambil mencari sasaran warung ataupun toko kelontong yang menjual beras.

Setelah menemukan target di Jalan Pelita Raya, Kelurahan Ballaparang, lanjut Syarifuddin, pelaku lalu mengajak korban mengambil beras di sebuah toko. Lalu dengan alasan lupa membawa uang korban ditinggal sebagai jaminan.

Modusnya, sampai di warung dia (pelaku) pura-pura lupa bawa dompet, kemudian anak itu ditinggal sebagai jaminan agar pemilik toko percaya. Ada tiga karung beras dibawa pelaku,”

Modusnya, sampai di warung dia (pelaku) pura-pura lupa bawa dompet, kemudian anak itu ditinggal sebagai jaminan agar pemilik toko percaya. Ada tiga karung beras dibawa pelaku,” ungkap Syarifuddin.

Informasi dari penjual beras, pelaku menggunakan motor otomatik dengan ciri-ciri orangnya agak tinggi, dan kurus.
Kejadian itu merupakan kali ketiga di wilayah Kecamatan Rappocini.

Modusnya, mengajak anak kecil lalu dijadikan jaminan dan menukar anak kecil dengan beras maupun tabung gas.

Pemilik warung, Risnawati menceritakan, pelaku saat itu singgah dan mau membeli beras, dengan alasan ada acara pengantin tetapi lupa membawa uang.

Selanjutnya mengambil beras satu karung 25 kilogram dan kembali lagi mengambil dua karung 10 kilogram.

Total pengambilan 35 kilogram beras.

”Alasannya, lupa ambil uang, jadi saya bilang jangan ambil semua, lalu dia bilang titip adikku dulu sebentar, nanti pulang diambil lagi di situ, kemudian pergi begitu saja,” kata Risnawati.

Beberapa saat kemudian Risnawati baru sadar setelah anak tersebut menangis. Dia lalu bertanya, apakah pria itu kakaknya.

Dan korban mengatakan bukan, hanya dijemput pelaku di dekat rumahnya setelah dijanjikan diberi uang Rp 15 ribu.

”Saya bilang ke dia (korban) itu kakakmu kah? Dia bilang bukan, hanya dijanjikan uang, tapi uangnya tidak ada. Ada Rp 500.000 kerugianku,” kata Risnawati.

Korban akhirnya dipulangkan Bhayangkara Binkamtibmas setempat, setelah korban menyebut alamat rumahnya. Orang tua korban, Jufri, 38, sempat cemas, anaknya belum pulang
sejak bermain di sekitar rumahnya.

Dia pun kaget setelah polisi membawa anaknya pulang dan menceritakan perihal kejadian yang menimpa korban dibawa orang tidak dikenal kemudian dititipkan di warung untuk ditukar beras.

”Sempat saya melapor di Kantor Polrestabes Makassar, anak saya hilang dan belum pulang. Setelah polisi membawa anak saya  baru tenang. Alhamdulillah selamat,” ucap Jufri.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Antara

Advertisement