PMERINTAH, Legion-news Pemerintah Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin tahap ke-47 dari Pfizer sejumlah 1.195.740 dosis pada Kamis (2/9).
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kedatangan tersebut menjadikan Indonesia memiliki 220 juta dosis vaksin dari berbagai merek, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.
Untuk vaksin produksi Pfizer, Indonesia direncanakan mendapat 54,6 juta. Sebanyak 1,5 juta dosis sudah diterima sebelumnya.
Dante menjelaskan, butuh waktu 26 pekan untuk mencapai 50 juta suntikan sejak program vaksinasi nasional dimulai pada Januari lalu. Pada akhir Agustus, Indonesia telah berhasil mencapai 50 juta suntikan untuk kedua kalinya, hanya dalam waktu enam pekan.
“Jadi percepatan vaksinasi sudah sedemikian rupa sehingga kita makin lama makin punya pengalaman untuk melaksanakan vaksinasi lebih cepat,” ujar Dante.
Selama bulan Agustus, stok vaksin telah bertambah sekitar 43 juta dosis, dengan 15,2 juta didistribusikan pada pekan keempat, dan 20,3 juta pada pekan kelima Agustus dan awal September.
Dante optimis, dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, Dinas Kesehatan daerah, TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan swasta, target 2,3 juta dosis per hari pada September ini dapat tercapai.
Dia menambahkan, tren penurunan kasus konfirmasi Covid-19 di berbagai provinsi sebesar 25 persen masih terus berlanjut dibandingkan pekan sebelumnya, diikuti angka kesembuhan yang terus meningkat.
Kementerian Kesehatan mencatat penurunan angka kematian mencapai 37 persen dari pekan sebelumnya, dan positivity rate nasional yang menurun sebesar 10,36 persen.
Dante pun mengingatkan agar seluruh perkembangan baik ini tak membuat masyarakat lengah. Saat ini, sejumlah negara dengan vaksinasi di atas 50 persen dari jumlah penduduk seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Jepang tengah mengalami lonjakan kasus lagi.
Lonjakan tersebut diduga karena masyarakat setempat sudah abai terhadap protokol kesehatan. Sehingga, meski Indonesia mengalami akselerasi vaksinasi yang cepat, namun protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan disiplin.
“Kita tetap harus waspada, tetap menahan diri untuk melakukan mobilitas, disiplin menjaga protokol kesehatan, dan segera divaksinasi. Karena vaksinasi dan protokol kesehatan terbukti mampu menurunkan laju penyebaran virus,” kata Dante.
Lebih lanjut, dia mengimbau pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan daerah untuk tetap mempercepat vaksinasi bagi kelompok masyarakat rentan, terutama bagi lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Dante mengatakan, cakupan vaksinasi untuk lansia saat ini masih rendah. “Untuk itu, agar kelompok ini jadi prioritas (vaksinasi),” ujarnya. (Merdek.com)