JAKARTA||Legion-news.com Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporanya menyampaikan, mendeteksi Bibit Siklon Tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua. BMKG memprediksi potensi pertumbuhan bibit akan tinggi dalam beberapa hari.
Tepatnya di utara Papua yakni pada -5,8 LU -141,1 BT. Tekanan minimum bibit siklon tropis 94W ini mencapai 1.007 hPa dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 37 km per jam.
“BMKG sebagai Tropycal Cyclone Warning Center mendeteksi adanya Potensi Bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan,”
“Citra satelit Himawari-8 kanal infra merah menunjukkan pertumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam 6 jam terakhir,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
“Dari perhitungan kami, potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan sangat tinggi,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangan tertulis Selasa (13/4/2021).
Disebutkan berdasarkan citra satelit Himawari-8, diketahui bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam). Dengan tekanan di pusatnya mencapai 1006 mb.
Dwikorita menghimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Diantaranya puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain.
Selain itu juga dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan.
Dwikorita juga meminta nelayan dan pengguna transportasi laut meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena adanya ancaman gelombang tinggi mencapai 4 hingga 6 meter.
“Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas pelayaran karena adanya ancaman gelombang tinggi akibat siklon yang mencapai 4-6 meter. Kami mohon tidak menganggap sepele adanya bibit siklon ini,” tegasnya.
Disebutkan, sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak Bibit Siklon Tropis 94W meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Selain itu, ada pula wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir bandang pada dua hari ke depan, yaitu Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Gelombang tinggi sekitar 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah dan Timur, Perairan utara Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku, Perairan Utara dan Timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera.
Sementara, gelombang tinggi 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Perairan Raja Ampat-Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura-Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat. Sedangkan gelombang dengan tinggi 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Papua. (**)