Vaksin Selebritas, ‘Pesan itu Bias Ketika Artis Digunakan dan Terjebak pada konsep marketing: celebrity endorsement’

Foto Febri Diansyah (foto instagram)

Penulis: Febri Diansyah
Editor: Redaktur Legion-news.com
Sumber: akun twitter @febridiansyah

SOROTAN||Legion-news.com Mantan Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia berkesempatan menuliskan dilaman dinding media sosial miliknya, twitter @febridiansyah,

Mantan Jubir KPK ini mengunggah tulisan terkait dengan program vaksinisasi yang dimulai dari Presiden, Tokoh Agama, Para pejabat pemerintah hingga Selebritas.

Kutipan tulisan telah di edit untuk penataan kalimat agar pembaca dapat memahi, semua redaksi pada kutipan kalimat tidak dikurangi ataupun di tambahkan oleh pihak editor Legion-news.com

Advertisement

Semoga ikhtiar vaksinasi benar-benar bermanfaat tanggulangi pandemi Covid-19. Dari aspek komunikasi publik sangat baik ketika Presiden sebagai pemimpin divaksin pertama kali.

Sayangnya, fokus pesan itu bias ketika artis digunakan dan terjebak pada konsep marketing: celebrity endorsement.

Wajar orang-orang bertanya: kenapa dia?, apa ia intens kampanye 3M dalam penampilan yang sering dilihat publik selama ini? dan lain-lain.

Kenapa? Karena kita berada pada situasi krisis kepercayaan dan penggunaan artis jugga tidak sejalan dengan pesan awal, Vaksin diprioritaskan pada Nakes akronim dari Tenaga Kesehatan dan lain-lain

Belum lagi jika bicara fenomena pergeseran pengaruh pemberi pesan dalam komunikasi. Otoritas tunggal dalam penyebaran informasi tidak lebih dipercaya dibanding informasi dari orang-orang di lingkaran penerima pesan. Simpul.

Tapi ya sudahlah, mari kita lihat ini semua dengan baik sangka. Sebagai ikhtiar.

Sekali lagi, pendapat ini bukan soal salah benar. Tapi cenderung melihat dari aspek komunikasi publik dan sedikit marketing.

Teori-teori marketing lama yang menekankan pada figur saja mungkin perlu ditinjau ulang.

Misal, dulu milih produk karena bintang iklannya, sekarang cenderung bc review pengguna.

Saya yakin, tim komunikasi Pemerintah telah memikirkan baik-baik strategi komunikasi terkait vaksinasi covid-19 ini.

Memang tidak cukup hanya dengan tagline #SayaSiapDivaksin apalagi jika ditulis “di vaksin” Semoga ikhtiar ini pada akhirnya dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Advertisement