Saoraja Institute bersama Ormas Kepemudaan Maros, Gelar Talk Show Budaya

FOTO: Saoraja Institute bersama dengan Yayasan Turikalengna, DPD II KNPI, dan Karang Taruna Maros menggelar Talk Show Budaya yang bertemakan
FOTO: Saoraja Institute bersama dengan Yayasan Turikalengna, DPD II KNPI, dan Karang Taruna Maros menggelar Talk Show Budaya yang bertemakan "Discovering The Holy City of Civilization", Di Warkop Berkah PTB Kecamatan Turikale Kabupaten Maros, Minggu (21/11/2021).

LEGION NEWS.COM, MAROS – Melihat adanya temuan situs DNA manusia purba yang berusia 7.200 tahun dan lukisan tertua di dunia yang berusia kurang lebih 35.000 tahun. Saoraja Institute bersama dengan Yayasan Turikalengna, DPD II KNPI, dan Karang Taruna Maros menggelar Talk Show Budaya yang bertemakan “Discovering The Holy City of Civilization”, Di Warkop Berkah PTB Kecamatan Turikale Kabupaten Maros, Minggu (21/11/2021).

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni, Bupati Maros, Chaidir Syam. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas yang juga ketua tim peneliti leang panninge, Prof Akin Duli, Peneliti Senior Balai Arkeologi Sulsel, Budianto Hakim, dan Kepala Laboratorium Departemen Arkeologi Unhas, Iwan Sumantri.

Kegiatan yang dipandu oleh Dara 1 Maros Tahun 2021, Dzakia Hasim juga turut dihadiri oleh Anggota DPRD Sulsel, Andi Muhammad Irfan AB, Pemerhati Budaya Sulsel, Sapri Pammulu, Prof Yusran Jusuf yang juga sebagai Dewan Pendiri Yayasan Turikalengna, sejumlah kepala dinas, sejumlah camat, dan sejumlah ketua OKP/Ormas/Sanggar Seni Budaya Se-Kab Maros.

Ketua Panitia Pelaksana, Amul Hikmah Budiman dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Pra Event International Conference and Symposium 2022.

Advertisement

“Hal ini menjadi pemantik dan rumusan awal menuju event internasional tersebut. Kita berharap narasi ini menjadikan Maros semakin dilihat oleh dunia,” papar Direktur Eksekutif Saoraja Institute tersebut.

Sementara itu, Bupati Maros dalam paparannya mengungkapkan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap gelaran ini.

“Tentu, jika hal ini menjadi massif, Maros akan menjadi sorotan dunia dan kita berharap akan mampu menggenjot kehadiran orang-orang untuk datang ke Maros,” harap Chaidir.

“Kita butuh kerjasama dan kolaborasi untuk benar-benar menjadikan Maros sebagai kota suci peradaban para Arkeolog,sejarahwan,dan wisatawan melalui temuan-temuan berbagai situs tertua di Maros,” tambahnya.

Adapun beberapa rumusan untuk direkomendasikan dari hasil Talk Show tersebut yakni membuat kembali delineasi terhadap kawasan wallace yang masuk sebagai jejak-jejak peradaban masa lampau yang berada di sekitaran Pabrik Semen yang ada di Maros untuk memperkuat zonasi kawasan peradaban Maros di masa lampau. Membuat tugu monumental jejak peradaban d Maros, Menghadirkan kawasan Maros pusat peradaban. (**)

Advertisement