Prihatin Keluhan Masyarakat Rampi, Pengurus Pusat GMKI Korwil VIII Angkat Bicara

FOTO: Pengurus Pusat GMKI Koordinator Wilayah VIII (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tenggara) Tandiesak Parinding,
FOTO: Pengurus Pusat GMKI Koordinator Wilayah VIII (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tenggara) Tandiesak Parinding.

LEGION NEWS.COM – Dalam rangka memperingati acara HUT Ke-19 Thn Kabupaten Luwu Timur, Kamis 12 Mei 2022. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman turut hadir di acara tersebut, dalam kesempatan itu, bapak Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sempat berpidato. Dalam pidatonya tersebut menyinggung banyak hal tentang pembangunan yang ada di Sulawesi selatan ini.

Meski demikian, ada hal yang menggegerkan masyakat khususnya para pegiat media sosial dari pidato bapak gubernur saat itu. Hal tersebut ialah tanggapan gubernur yang dinilai mendiskreditkan Masyakarakat Rampi yang terus berjuang untuk menuntut pemerataan pembangunan di daerahnya.

Tanggapan tersebut ialah adanya issu terkait warga masyarakat adat Rampi di Kecematan Rampi, Kabupaten Luwu Utara yang menginginkan pindah wilayah admistrasi pemerintahan ke Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Dalam rekaman video yang di unggah melalui kanal You Tube Dinas Kominfo SP Lutim, orang nomor satu Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berucap dalam pidatonya “Sama Yang Ke Rampi, Saya sampaikan Tadi Di Luwu utara. katanya ada yang mau keluar dari Suawesi Selatan ini. Kenapa ndak keluar sekalian dari Indonesia. Gitu kan?”

Pernyataan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, viral di media sosial dan menjadi perbincangan masyarakat. Bahkan banyak menuai kritikan tajam dan kecaman keras dari berbagi kalangan masyarakat di Sulawesi Selatan.

Advertisement

Turut Prihatin atas keluhan masyarakat adat rampi, Pengurus Pusat GMKI Koordinator Wilayah VIII (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tenggara) Tandiesak Parinding, angkat bicara. Pihaknya, mengecam keras Gubernur Sulsel Andi sudirman Sulaiman atas pernyataanya yang di duga melecehkan masyarakat Rampi. Tandiesak Parinding menilai bahwa, peryataan gubernur tersebut kurang etis dan kurang mendidik. Juga berpotensi membuat kegaduhan dan perpecahan ditengah masyarakat.

‘’Beliau adalah seorang pemimpin mestinya harus mampu merangkul semua, lebih arif dan bijak dalam menanggapi setiap aspirasi masyarakat”

Bapak Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman mestinya paham dengan kondisi masyarakat Rampi yang mana wilayah geografis daerah mereka masih sangat tertinggal dan terisolasi karena akses infrastruktur yang tak kunjung dibenahi, dengan kondisi seperti itu tentu mempengaruhi akses pelayanan terhadap masyarakat Rampi yang tidak maksimal. Bukan malah berucap seperti itu ‘’Kenapa gak sekalian keluar dari Indonesia’’. Kan Tidak etis sebagai pejabat publik apalagi sebagai sebagai kepala daerah berucap seperti itu di Forum Resmi.

Pak gub seharusnya mampu menjawab opini keinginan warga masyarakat Rampi yang ingin berpindah wilayah, itukan bentuk luapan protes mereka terhadap pemerintah Kabupaten Luwu Utara bahkan Provinsi sulawesi selatan karena persoalan di atas. Disinilah mestinya Andi sudirman Sulaiman sebagai Gubernur ikut prihatin dan mestinya segera menjawab persolan tersebut dengan solusi kongkrit terhadap masyarakat Rampi.

Tidak hanya sampai disitu, aktivis kota palopo ini berharap kejadian seperti ini semoga tidak akan terulang sehingga Pejabat Publik lebih hati-hati menanggapi keluhan masyrakat bukan dengan candaan guyonan apalagi keluhan masyarakat Rampi tidak hanya satu atau dua tahun namun sudah puluhan tahun merindukan akses tranportasi yang layak sama dengan daerah lainnya.

Karena saya paham dengan perasaan masyarakat Rampi. Di palopo saya banyak bergaul dan berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiwi dari Rampi. Kan hampir semua mahasiwa-mahasiswi Rampi adalah anggota GMKI di Cabang Palopo dan saya pernah ketua cabang di GMKI Palopo, jadi saya paham betul bagaimna perasahan mereka, setelah mendengar pernyataan pak gub yang viral itu. (**)

Advertisement