Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Sulsel Sebut Kepindahan IAS ke Golkar, Dampaknya Aliyah Bisa Terancam PAW di DPR RI

Ketua Dewan Kehormata DPD Partai Demokrat, Hidayat Hafied,
Ketua Dewan Kehormata DPD Partai Demokrat, Hidayat Hafied,

LEGION NEWS.COM MAKASSAR – Di sela-sela acara pelantikan Pengurus DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ketua Dewan Kehormatan DPD Partai Demokrat, Hidayat Hafied, menyampaikan terkait kepindahan Ilham Arif Sirajuddin (IAS) ke Partai Golkar, adalah bagian dari dinamika Musda, di mana IAS tidak bisa menerima kenyataan tidak terpilih memimpin Partai Demokrat Sulsel.

“IAS pasti tahu konsekuensi logis dan etika politik atas keputusannya. Kan ada fatsum partai, jika dalam suatu partai, istri/suami dan anak wajib berada dalam partai yang sama. Kalau di Golkar, malah diatur secara tertulis. IAS sudah tahu konsekuensinya,” kata Hidayat Hafied, saat dikonfirmasi sebelum acara pelantikan dilaksanakan di Ball Room, Four Point Hotel by Sheraton, Jalan Andi Djemma, Sabtu (28/5/2022).

Dia menambahkan, salah satu konsekuesi dan etika politiknya adalah, Aliyah Mustika Ilham, wajib ikut pilihan politik suami, atau sebaliknya, IAS yang ikut pilihan politik Aliyah Mustika.

Sementara itu, Deputy Kepala Badan Komunikasi dan Strategi Daerah (Bakomstrada) DPD Partai Demokrat Sulsel, Akbar Endra, di tempat yang sama, mengatakan, jika Anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, mengundurkan diri dari Partai Demokrat, karena ikut pilihan suaminya, maka sesuai hasil pemilu, dia akan diganti antar waktu oleh Bahar Ngitung, peraih suara kedua di Pileg setelah Aliyah.

Advertisement

“Yah, itu pasti menimbulkan riak. Soal PAW ibu Aliyah, itu kewenangan DPP, kita di daerah sisa menunggu petunjuk, bagaimana dinamikanya di DPP, apakah mau menahan Aliyah di Demokrat atau membiarkannya ikut Pak Ilham ke Golkar. Nanti komunikasi ini dibangun Ketua DPD, Pak Ulla sendiri dengan Ketum, Mas AHY, sekarang no koment dulu deh soal itu, saya juga baru dilantik,” ujar Akbar Endra.

Mantan Legislator Maros dua periode itu, juga menuturkan, bahwa IAS bukanlah sosok politisi yang baru belajar aturan-aturan dan norma politik. Akbar mengklaim, kepindahan IAS yang akan berdampak pada posisi Aliyah Mustika Ilham di DPR RI, tentu sudah dipikirkan oleh IAS.

“Pak IAS itu bukan anak baru kemarin di Politik. Kalau dia pindah partai, pasti dia sudah tahu dampak keputusannya itu pada posisi ibu Aliyah Mustika di DPR, bisa terancam PAW. Apalagi Pak IAS pamit baik-baik,” pungkasnya. (Let)

Advertisement