EDUKASI: Ikan Kakatua, Penghasil Pasir Putih, Kenapa Ikan ini Penting Bagi Kita?

Foto: Kakatua Ikan (Scarus croicensis) yang berasal dari famili Scaridae

EDUKASI||Legion-news.com Ikan Kakatua Ikan (Scarus croicensis) yang berasal dari famili Scaridae ini jinak namun lincah bergerak ke sana ke mari di antara batu karang, Ikan ini memakan alga dan terumbu karang yang mati. Setiap hari mereka menghabiskan 90% waktu mereka untuk mengunyah/makan. Mereka membersihkan terumbu karang yang hidup dengan memakan alga yg menghambat pertumbuhan terumbu karang. Terumbu karang yg dibersihkan dari alga akan lebih kuat bertahan hidup menghadapi perubahan suhu air, polusi dan kondisi air yang keruh.

Foto: Kakatua Ikan (Scarus croicensis) yang berasal dari famili Scaridae

Setelah ikan Kakatua mereka akan mengeluarkan kotoran berupa pasir putih halus yang banyak sekali.
Setiap ekor ikan Kakatua dewasa akan mengeluarkan kotoran berupa pasir putih halus sebanyak 450 kilogram setiap tahun. Jadi semakin banyak dan lama ikan ini hidup, jumlah pasir putih yg dihasilkan akan semakin banyak. Pantai berpasir putih yang cantik dengan populasi terumbu karang yang indah merupakan hasil kerja ikan Kakatua.

Foto: Kakatua Ikan (Scarus croicensis) Sering di tangkap oleh nelayan untuk perjual-belikan

Ikan kakatua merupakan ikan herbivora yg jumlahnya sangat sedikit di alam. Jika ikan Kakatua ini terus diburu, maka jumlah alga akan semakin banyak di laut sehingga kondisi terumbu karang tidak sehat. Hal ini selain mematikan ekosistem dan membuat laut tidak indah. Sehingga laut tidak akan indah untuk diselami atau dinikmati saat wisata snorkeling. Dimana banyak populasi ikan Kakatua, maka selain laut indah, ikan2 jenis lain akan semakin banyak tinggal di terumbu karang yang sehat sehingga bagus untuk mata pencaharian Nelayan.

Tolong edukasi/beritahu teman2 anda dan para nelayan yang anda kenal. Stop menangkap dan memakan ikan Kakatua. Jangan lagi membeli ikan Kakatua di pasar dan supermarket.
Silakan bagikan artikel ini untuk memberi tahu banyak orang…

Advertisement

Penerjemahan dan pengeditan dari artikel & foto @David E. Conolly & penambahan informasi dari website Smithsonian National Museum of Natural History oleh Melissa A Situmorang:

 

Advertisement