Asyik Berselancar di Twitter, Pigai di Serang Hendropriyono

Advertisement

JAKARTA||Legion-news.com Natalius Pigai eks anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), mempertanyakan kapasitas mantan kepala Badan Intelejen Negara (BIN), AM. Hendropriyono.

Pria yang kini berusia (45) tahun asal Papua kelahiran Paniai, Natalius Pigai diketahui pernah menjadi Staf Khusus Menteri, era Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999 – 2004 di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Natalius mempertanyakan Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia ini terkait dengan posisi sang Profesor Intelijen tersebut di era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, “Apakah sebagai Pengamat atau Penasehat Presiden?”

Advertisement

Pasalnya Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer, Hendropriyono mendukung penuh langkah pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI).

Bahkan mantan kepala BIN ini mengatakan, organisasi lain yang melindungi eks anggota FPI tunggu gilirannya.

“Organisasi pelindung ex FPI dan para provokator tunggu giliran,” cuit Hendropriyono dalam akun Twitternya.

Hendropriyono tidak menyebutkan nama organisasi pelindung eks FPI yang dia maksud. Namun dia yakin, masyarakat lega dengan pembubaran FPI.

“Tgl 30 Des 2020 masy bgs Indonesia merasa lega, krn mendapat hadiah berupa kebebasan dari rasa takut yg mencekam selama ini,” kembali memposting cuitannya.

Menanggapi itu, eks anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menanyakan kapasitas Hendropriyono dalam akun twitter miliknya NataliusPigai (@NataliusPigai2)

“Ortu mau tanya. Kapasitas Bapa di negara ini sebagai apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis?. Biarkan diurus gen Abad ke 21 yang egaliter, humanis, Demokrat,” kata Pigai dilansir twitter miliknya, Jumat (1/1).

Pigai mengatakan, pernah ditawari Hendropriyonoz sebagai wakil ketua BIN dan Duta Besar. Akan tetapi tawaran itu ditolaknya.

“Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN dan Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf,” kata Pigai.

Atas cuwitan Pigai, Hendropriyono membalas serangan mantan anggota KomnasHam tersebut. Seperti dikutip dari laman akun resmi twitter AM. hendropriyono (@edo751945) memposting dengan nada mengingatkan putra Papua tersebut.

“Waktu pertama kali kita kenal, kamu adalah komisioner Komnas HAM. Kita bertemu di restoran Kunskring di Jl Teuku Umar. Dgn bersemangat kmu menawarkan jasa, utk membela saya dlm kasus Talangsari.” dikutip dari akun twitter milik @edo752945, Jumat (01/01/2020).

“Patriotik dan cerdas krn sy dengar kamu mengkritik ide separatisme dg mngatakan, bhw seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sbg Presiden Papua.”

“Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2 Jika negara dlm bahaya, kita hrs membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua.” tutur hendropriyono

“Saya tdk menaggapi, krn sy merasa kasus tsb sdh selesai secara hukum. Juga sdh selesai scr Islam melalui islah.” tegas hendropriyono

“Setelah lama tidak bertemu dan kmu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, krn ditelan kekecewaan sbg penganggur yg tak terakomodasi di tempat yg kmu inginkan” ungkap Hendropriyono

“Semua kata yg keluar dri mulutmu adalah ungkapan dari pikiranmu. Itulah sebabnya sy bs bilang kamu bukan Pigai yg dulu lagi.”

“Terimkasih atas pnghinaanmu kpd sy sbg org tua, yg tdk pernah menyakiti kamu. Sy berhrap agar pikiranmu jgn ksana kmari terus, utk mncari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip.” serangan Hendropriyono untuk mengingatkan Pigai

“agar lbh bnyk orang menghargai kamu, shg kmu mndapat tmpt yg terhormat di masyarakat”

“Demikian Pigai, semoga kita masih bisa bertemu lagi, sebelum umur tdk memungkinkannya. Salam dan selamat tahun baru 2021.”

Hingga berita ini diturunkan akun twitter @NataliusPigai2 belum merespon cuitan mantan Ketua Umum PKPI ini. (Let)

Advertisement