Aksi Mahasiswa Merauke di Depan Istana Negara, Menuntut Hak Politik Orang Asli Papua di Kembalikan

JAKARTA|| Legion News – Gerakan mahasiswa asal kabupaten Merauke yang bergabung dengan mahasiswa asal Merauke yang tengah menyelesaikan pendidikanya di Jakarta bersama Tim 10 dari Solidaritas Pemuda dan Masyarakat kembali melakukan aksi moral atas hak-hak politik orang asli Papua, Jakarta.

Elemen Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat melakukan orasi di depan Istanah Negara, Ibukota Jakarta, Jumat, (4/9/2020)

Aksi ini sebagai rangkaian Aksi moral untuk menyuarakan aspirasi yang menuntut agar partai politik berpihak kepada orang asli Papua

Dalam aksi tersebut para pendemo membahwa poster bertuliskan “kami meminta agar pemerintah pusat segera membatalkan pemilukada di kabupaten merauke, Boven Digoel, Mappi, Asmat yang berada di wilayah selatan Papua dan delapan kabupaten yang melakukan pemilihan serentak 9 Desember Mendatang”, Jakarta,4/9/2020

Advertisement

Aksi ini menutut agar partai politik yang belum menyerahkan SK, Rekomendasi B1. KWK partai pengusung harus di berikan kepada orang asli Papua agar mengantisipasi situasi genting di tanah Papua, “partai politik harus berpihak kepada orang asli Papua”, jika tidak maka kami orang asli Papua akan memboikot Pilbup.

Otonomi khusus bagi Provinsi Papua ibarat rakit yang tak mampu membahwa seluruh orang asli Papua menujuh jakarta, Hak politik segera di berikan kepada kami dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati/walikota dan wakil walikota harus anak orang asli papua.ungkap salah seorang orator Emanuel.

Tuntutan orang asli Papua harus bisa menjadi bupati di Papua berdasarkan UU no.21 THN 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan Papua Barat. ” jika Pemerintah tidak membatalkan tahapan Pemilihan maka kami akan memboikot pemilu di 11 Kabupaten di provinsi Papua dan Papua Barat”, tutupnya.(Nuel)

Advertisement