LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan perguruan tinggi di kota Makassar menggelar kegiatan Forum Grup Discussion (FGD) Selasa (19/12/2023) bertempat di Baruga Adhyaksa Km. 4 Jalan Urip Sumoharjo, Panakukang.
FGD itu berlangsung secara luring dan secara during. Dengan mengambil tema, “Kedudukan kejaksaan sebagai dominul litis dalam sistem peradilan pidana dan dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Pidana”.
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Zet Tadung Allo menyampaikan Welcome Speech sekaligus membuka kegiatan Forum Grup Discussion itu.
Hadir dalam kesempatan itu secara secara luring dan secara duringbseluruh Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri se Sulawesi Selatan.
Adapun pembicara/nara sumber FGD yaitu;
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Prof Muh.Sukri Akib,
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia Prof. Hambali Thalib,
Asisten Tindak Pidana Umum Kejati Sulsel Zuhandi.
Sedangkan yang bertindak sebagai Moderator Andi Muh. Aswin Anas yang merupakan Sekretaris Pusat Kajian Kejaksaan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Para penanggap pada kegiatan Forum Grup Discussion yaitu;
Kasubdit 1 Ditrekrimum Polda SulSel AKBP Benyamin Buntu,
Guru Besar UMI Prof Rivaldi,
Guru Besar Unhas Prof. Said Karim,
Wakil Dekan Fak. Hukum UIT Abd Basir,
Dekan Fak. Hukum Universitas Sawerigadin Dr. Asmah,
Dekan Fakultas Hukum Universitas Bosowa Prof.Ruslan,
Ketua Departemen Pidana Fakultas Hukum Unhas Dr. Hj. Nur Azizah,
Sekretaris Departemen Pidana Fakultas Hukum Unhas Dr. Khaeruna,
Ketua Pusat Kajian Kejaksaan RI Fakultas Hukum Unhas Dr Fajlurrahman Jurdi,
Para sivitas akademik dari perguruan tinggi di Makassar dan para penggiat penegakan hukum di Makassar serta para Asisten, para Kepala Kejaksaan Negeri dan Cabang Se-Sulawesi Selatan beserta jajaran yang mengikuti secara daring (Virtual).
Hadir pula para Koordinator, Kabag TU pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Dalam penyampaian Welcome Speech Wakajati Sulsel Zet Tadung Allo mengatakan bahwa tema yang diangkat pada FGD ini sangat penting dan mendesak untuk dibicarakan.
“Tema ini sangat penting. Karena tema ini memiliki relevansi yang tinggi mengingat adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berdampak pada peran Kejaksaan dalam sistem peradilan pidana,” ujar Wakil kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel itu dalam FGD.
“Sebagai dominus litis (pengendali perkara), Kejaksaan memegang peran yang sangat strategis dalam menjaga keadilan dan merawat keberlanjutan hukum,” ucap Zet Tadung Allo
Dikatakan oleh Wakajati Sulsel dalam FGD itu, dalam sistem peradilan pidana, Kejaksaan memiliki kekuasaan dan kewenangan yang vital, mulai dari tahap penyidikan hingga pelaksanaan putusan pengadilan.
Oleh karena itu, kata Zet Kejaksaan dituntut untuk bekerja secara professional, adil, dan mengutamakan kepentingan publik.
“Melalui FGD ini, kita mendapatkan kesempatan untuk saling berbagi pemikiran, pengalaman, dan ide-ide inovatif dalam menempatkan Kejaksaan sebagai dominus litis yang efektif dan berintegritas,” imbuh dia.
“Saya berharap FGD ini dapat menjadi sarana terbuka untuk dapat menggali diskusi yang mendalam serta menjalin kolaborasi yang bermanfaat antara Kejaksaan dan berbagai pihak terkait dalam hal ini penyidik maupun kalangan kampus khususnya akademisi,” beber mantan Wakajati DKI Jakarta itu dalam FGD.
Zet Tadung Allo mengharapkan partisipasi aktif dari peserta dalam diskusi ini.
“Mari berdiskusi, mengidentifikasi permasalahan, dan bersama-sama mencari solusi yang tepat agar peran Kejaksaan sebagai penegak hukum dapat berjalan dengan optimal. Serap dan tangkaplah berbagai pengetahuan, gagasan serta pengalaman dari narasumber yang kompeten dalam bidangnya. mari kita bersinergi, berkolaborasi dan berupaya keras untuk membangun sistem hukum yang kuat dan berintegritas di indonesia khususnya di Sulawesi Selatan,” kunci Zet. (**)