LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Pertempuran militan islam palestina (Hamas) dengan Israel kian meningkat di Jalur Gaza. Eskalasi konflik terus meningkat sejak Hamas melakukan serangan ke wilayah Israel sejak Sabtu (7/10/2023).
Serangan balasan dari kedua kubu itu terus berjalan sampai pada Minggu (8/10/2023).
- Baca juga:
Harta Kekayaan Firli Bahuri Kini Jadi Sorotan, Usai Diduga Lakukan Pemerasan Terhadap Eks Mentan
Tak sendirian, bahkan Kelompok Militan Hamas Palestina itu mendapatkan dukungan dari Kelompok Militan Hizbullah Lebanon. Di hari Minggu ini, Hizbullah juga melakukan bombardir ke wilayah Israel dengan roket dan peluru kendalinya.
Korban Jiwa dari Israel
Mengutip Aljazeera, serangkaian serangan yang dilakukan oleh Hamas dan Hizbullah itu menelan ratusan korban. Diklaim korban jiwa dari warga Israel mencapai 600-an orang. Hal itu dikatakan oleh Ron Reynold Aljazeera.
“Laporan 600 orang yang terbunuh sejauh ini di Israel, akan sangat mengerikan bagi warga Israel. Hal itu juga akan menjadi alasan untuk melakukan pembalasan terhadap Gaza,” terang Reynold, Minggu (8/10/2023).
Reynold yang melaporkan dari Israel selatan, sekitar 10 km (6,2 mil) dari pagar Israel-Gaza, mengatakan bahwa militer Israel belum berhasil mengusir para pejuang Hamas dari beberapa kota dan desa di Israel Selatan.
“Kami juga mendengar bahwa para pejuang Hamas telah dipasok dan dipersenjatai kembali dan mengambil tempat baru – Kibutz Magen – di Israel selatan, yang sebelumnya tidak tersentuh,” kata Reynolds.
Sementara itu, mengutip AFP seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan wilayah setempat, jumlah korban jiwa dari warga Palestina diklaim mencapai 313 orang sampai pada Minggu siang (8/10/2023).
Adapun sebanyak 1.990 orang lainnya mengalami luka-luka. Hal itu terjadi karena serangan udara Israel terhadap target-target Hamas dalam dua hari berturut-turut.
Mengutip Reuters, Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan kembali kendali atas titik-titik wilayah yang disusupi oleh Hamas Palestina. Namun, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pertempuran.
Mereka mengatakan telah mengerahkan puluhan ribu tentara di daerah sekitar Gaza, sebuah jalur sempit yang menjadi rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, dan berencana untuk mengevakuasi semua warga Israel yang tinggal di sekitar perbatasan wilayah tersebut.
“Kami akan menyerang Hamas dengan gencar dan ini akan berlangsung lama,” kata seorang juru bicara militer dalam sebuah konferensi pers dengan para wartawan.
Di Gaza, Juru Bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan bahwa serangan tersebut adalah untuk membela rakyat Palestina. Adapun pihaknya akan terus melakukan serangan roket dan masih melakukan operasi di balik garis pertahanan.
Serangan tersebut merupakan serangan terbesar dan paling mematikan ke Israel sejak Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak dalam upaya merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang Yom Kippur 50 tahun yang lalu.
Konflik ini dapat merusak upaya-upaya yang didukung oleh Amerika Serikat untuk menormalkan hubungan antara Israel dan Arab Saudi – sebuah penataan ulang keamanan yang dapat mengancam harapan Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri dan meruntuhkan pendukung utama Hamas, Iran.
- Baca juga:
Viral di Media Sosial, Pasukan Hamas Pamerkan Mayat Perwira Israel Gunakan Motor Roda Dua
Sekutu regional utama Teheran lainnya, Hizbullah Lebanon, berperang dengan Israel pada tahun 2006 dan ketegangan terus meningkat sejak saat itu. “Kami menyarankan Hizbullah untuk tidak ikut campur dalam masalah ini dan saya rasa mereka tidak akan melakukannya,” kata juru bicara militer Israel. (**)