DP Sebut RT-RW Sama dengan Putin, Pengamat Ingatkan Kasus Tsamara Amani Singgung Rusia

Pengamat Politik dan Analis Profetik Institute Sukmayadi Maeruddin.
Pengamat Politik dan Analis Profetik Institute Sukmayadi Maeruddin.

LEGION NEWS.COM – Pengamat politik sekaligus analis dari Profetik Institute Sukmayadi Maeruddin menyoroti pernyataan Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto seperti yang dimuat disalah satu media.

Dilansir dari Tribun Timur, Karena geram, Danny mengeluarkan pernyataan bahwa eks ketua RT/RW tersebut lebih cocok jika  ditempatkan di Rusia.

“Ini cocok jadi ketua RT/RW di Rusia saja jadi Putin tidak diganti-ganti,” ucap Danny di kediamannya Rabu, (16/3/2022) dikutip dari Tribun Timur.com

Diketahui beberapa waktu lalu, Tsamara Amani juga berkomentar negatif tentang Rusia. Komentarnya tersebut mengusik Moskow, hingga dubes Rusia untuk Indonesia turun tangan.

Advertisement

Sukmayadi, “Hendaknya semua pejabat publik hati-hati memilih diksi dan analogi, di era konektivitas yang tanpa batas saat ini. Bisa jadi ucapan Wali Kota Makassar bisa berdampak pada rusaknya hubungan baik antar negara,” kata dia

Dia menambahkan, Bukankah Makassar menuju metaverse?” tanya Sukmayadi.

Sebaiknya seorang pejabat publik itu hati-hati dalam dalam menyebut atau menganalogikan sesuatu dengan menyebut negara lain apalagi saat ini terjadi konteks konflik yang terjadi di negara rusia.

Jangan mengomentari soal eks RT/RW lalu menyamakan para eks RT/RW seperti Putin. Tentu komentar itu negatif tentang Rusia, hal ini bisa membuat duta besar Rusia yang ada di Indonesia bisa tersinggung.

“Para pejabat publik yang ada di Indonesia berhati-hati dalam berkomunikasi,” tuturnya.

Jangan sampai pernyataan Wali kota Makassar itu bisa saja ditengarai bermuatan politis secara global dan bisa saja Rusia mengambil sikap dan mengidentifikasi bahwa itu adalah opini dari rakyat Indonesia, apalagi itu diucapkan langsung oleh seorang Wali kota, itu bisa saja begitu.

Jadi menurut hemat Saya seorang pejabat publik tidak gampang untuk menyebut sebuah negara yang saat ini sedang berkonflik karena itu mencerminkan opini Global.

“Indonesia masih ber politik bebas aktif. Dan dalam konteks konflik Rusia-Ukrania, Indonesia masih seimbang. Presiden Jokowi masih belum tentukan sikap sehingga apabila ada opini dari seorang Walikota yang cenderung bermuatan negatif itu sangat kurang elok,” imbuh dia.

“Ketika ada RT RW yang tidak dia sukai dan kemudian menyebut lebih baik dikirim ke Rusia maka bisa saja dia punya potensi negatif terhadap negara rusia dan itu bisa merusak hubungan kedepan antara Indonesia dan Rusia, kira-kira seperti itu,” tutup Sukmayadi. (Let)

Advertisement