Soal Aksi Penolakan Sekolah Gamaliel Parepare, BMI: Habib Rizieq dulu Tempuh Pendidikan di Sekolah Kristen

FOTO: Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli (LN)
FOTO: Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli.
Advertisement

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Beredar player ajakan demo akbar penolakan pembangunan sekolah kristen Gamaliel di kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Terkait rencana aksi demontrasi itu, kepada awak media Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli sangat menyayangkan hal tersebut terjadi.

Dalam player ajakan demo akbar itu bakal digelar pada Jumat 17 Mei 2024 mendatang, Titik Aksi akan digelar di kantor Wali kota Parepare dengan titik kumpul lapangan depan showroom Suzuki Soreang.

“Tentunya kami sangat sayangkan hal itu bila terjadi. Kota Parepare inikan kota majemuk kota persinggahan berbagai ragam etnis di sana baik suku Toraja, China dan Luwu dan tentu mereka ada yang beragama non muslim,” terang Zulkifli.

Advertisement

“Berdasarkan data yang kami peroleh dari dinas catatan sipil jumlah umat kristiani yang terdiri dari agama kristen protestan dan katolik di kota Parepare mencapai 14.834 jiwa. Jadi mereka sudah layak untuk membangun sekolah di sana untuk keluarga non muslim,” imbuh Zulkifli.

Dilansir dari laman Dinas Catatan Sipil Kota Parepare tahun 2022. Jumlah umat kristen protestan 10.610 jiwa yang bermukim di 5 kecamatan, yaitu kecamatan Bacukiki, Bacukiki Barat, Ujung, Soreang dan Kecamatan Parepare.

Demikian hal dengan jumlah umat Kristen Katolik yang bermukim di 5 kecamatan di kota parepare. Dari data catatan sipil jumlah umat Katolik capai 4.224 jiwa.

Menurut Ketua Umum BMI itu pihaknya melihat penolakan pembangunan sekolah kristen Gamaliel berasal dari pihak luar kota Parepare.

“Sejak awal saya mengikuti soal penolakan ini dan saya mendapati data bahwa ternyata ada kelompok dari luar pare pare yang juga mendompleng di dalamnya,” ujar Zulkifli.

Dirinya mengaku pernah memandu acara terkait dengan penolakan pembangunan sekolah kristen Gamaliel di kota Parepare. Diungkapkannya, Hadir dalam dialog publik itu diantaranya pihak Kesbangpol, Ketua DPRD, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Pihak Kementerian agama dan Polres Kota Parepare.

Dikatakannya dalam kesempatan itu turut hadir organisasi kepemudaan seperti Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pemuda Pancasila serta dari organisasi kepemudaan yang bernaung di KNPI Parepare.

“Beberapa bulan lalu, Saya sempat memandu acara di kota parepare yang membahas soal pembangunan sekolah ini. Dalam diskusi publik itu kita sepakat bahwa tidak ada masalah dengan pembangunan sekolah kristen tersebut,” ungkap Ketua Umum BMI ini.

“Sekolah kristen itu tidak akan menjadi wabah penyakit buat masyarakat sekitarnya. Faktanya seorang Habib Rizieq saja dulu sekolah di sekolah kristen, bukan cuma itu banyak pejabat kita yang dulu sekolah di sekolah kristen dan itu tidak membuat mereka pindah agama,” terang mantan aktivis mahasiswa fakultas teknik UMI Makassar itu.

BMI pun menghimbau kepada pihak terkait dalam hal ini aparat dan pemerintah kota untuk bisa menjadi pelindung kepada seluruh rakyatnya tanpa membeda bedakan suku dan agama.

“Kita tentu berharap masyarakat Soreang tidak perlu terprovokasi dengan kelompok kelompok tidak bertanggungjawab yang selalu berusaha mengencangkan isu isu SARA di kota parepare,” kunci Zulkifli. (LN)

Advertisement