MAKALE || Legion News- Kubu Cabup-Cawabup Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara (NIVI) memanaskan Tim Perjuangan Rakyat di Posko Induk NIVI, rapat koordinasi, Rabu (30/09).
Tim pemenangan rakyat yang diinisiasi sebelumnya terdiri dari koalisi parpol pengusung, seperti Golkar, Nasdem, Perindo, dan Gelora.
Sejumlah jaringan relawan militan juga ada dalam kepengurusan Tim Perjuangan Rakyat.
Rapat koordinasi ini dibuka langsung Cawabup Victor Datuan Batara didampingi Ketua Tim Perjuangan Rakyat, Welem Sambolangi, bersama sejumlah pengurus teras.
Cawabup Victor Datuan Batara menyatakan siap menjalankan amanah rakyat seperti saat dirinya menjadi wakil bupati mendampingi Bupati Nicodemus Biringkanae periode sebelumnya.
Dia juga berharap agar seluruh tim jangan lengah dalam menjalankan tupoksi masing-masing untuk memenangkan pilkada 9 Desember 2020.
“Sehebat apapun calonnya jika tidak didukung oleh tim yang solid, maka tak ada artinya. Karena itu, tim yang ada ini diyakini mampu bekerja dengan baik,” kata mantan Kapolres Toraja ini.
Ketua Golkar Tana Toraja ini juga berharap semua yang terlibat di Tim Perjuangan Rakyat dari TPS hingga kabupaten saling memberi dukungan dan saling memberi support seperti apa yang terbaik untuk Nico-Victor.
Tim ini, lanjut dia, adalah fondasi yang terstruktur dan berjenjang dari TPS hingga ke tingkat kabupaten yang sekaligus akan memberi masukan kepada pasangan Nico-Victor. Tidak terkecuali saat pasangan ini kembali menjabat Bupati-Wakil Bupati Tana Toraja periode selanjutnya.
“Saya dan Bung Nico, maafkan jika selama ini ada kekurangan. Beri kami masukan bahwa pembangunan ini yang harus dibenahi jika kami terpilih kembali,” bebernya.
Meski sibuk menghadiri undangan ke mana-mana, Victor masih menyempatkan diri hadir dalam rapat ini.
Sementara itu, Ketua Tim Perjuangan Rakyat, Welem Sambolangi, memaparkan bahwa kemenangan Nico-Victor sangat ditentukan oleh solidnya tim di lapangan.
Tim Perjuangan Rakyat ini, jelas Welem, adalah perpanjangan tangan Nico-Victor hingga ke TPS dan dipercaya untuk bertanggungjawab sesuai tupoksi masing-masing.
“Sedikit jumlahnya tapi efektif. Seluruhnya hanya 39 orang sebagai perwakilan rakyat. Pergerakan dari bawah harus tetap dikoordinasikan dengan tim kabupaten,” pungkasnya.(*)