Rahman Bando, Masih Menjaga Alat Musik Tradisional Massenrempulu

Video: Sekolompok ibu-ibu dan Warga Masenrempulu sedang memainkan alat tradisional Bas

MAKASSAR||Legion News – Keseruan kesenian musik tradisional melantum secara serentak dengan menggunakan berbahan dasar dari bambu bernama Pasui yang merupakan alat musik khas Bumi Masenrempulu.

Foto: Warga Masenrempulu sedang memainkan Alat musik dari bambu bernama Pasui

Alat Musik berbahan dasar bambu ini terus dibina oleh mantan Kadis Pendidikan kota Makassar, Dr. Abdu Rahman Bando, S.P,.MM. Minggu, (11/10/2020).

Beberapa ibu-ibu didampingi lelaki memainkan alat tradisional tergolong hampir punah ini, menjadi perhatian Calon Wakil Walikota Makassar ini selama ini.

Advertisement
Foto: Alat musik bambu bernama Pasui yang merupakan alat musik khas Bumi Masenrempulu.

Salah satu warga mengatakan, “Alat musik ini adalah warisan leluhur sejak puluhan tahun silam. Masyarakat Massenrempulu sendiri menyebut musik bambu sebagai musik ‘Bas’.

Komponennya memang terbuat dari bahan bambu, yakni bambu jenis petung. Dengan suara yang khas, bentuk peralatannya mirip musik angklung dari Jawa Barat, keduanya juga dimainkan berkelompok. Tutur salah satu warga yang memainkan alat musik tersebut.

Bedanya, alat musik angklung mengandalkan bunyi suara bambu sambil digoyang-goyangkan.

Sedangkan Bas, begitu warga Enrekang menyebutnya, salah satu alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup.

Kelompok Musik Bambu Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA) adalah salah satu kelompok musik yang hingga kini masih eksis memainkan alat ini. Ungkap Mantan Kadis Perikanan Pemerintah kota Makassar

HIKMA sendiri adalah sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari daerah atau kelompok suku Massenrempulu, salah satunya dari Kabupaten Enrekang.(Let)

Advertisement