Aksi ‘Smackdown’, Video: Oknum Polisi Minta Maaf ke Orang Tua Mahasiswa

FOTO: Potongan video aksi 'smackdown' oknum polisi ke mahasiswa di Tangerang (Foto: 20Detik)
FOTO: Potongan video aksi 'smackdown' oknum polisi ke mahasiswa di Tangerang (Foto: 20Detik)

LEGION NEWS.COM, VIRAL – Media sosial (Medsos) twitter kembali dihebohkan dengan aksi seorang oknum anggota polisi terhadap salah satu Mahasiswa viral.

Oknum polisi tersebut melakukan aksi ‘smackdown’ kepada mahasiswa yang sedang unjuk rasa di Pemkab Tangerang. Mendapat kecaman dari Komnas HAM.

Advertisement

“Komnas mengecam perlakuan aparat kepada kawan-kawan mahasiswa yang sedang melakukan aksi damai,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung kepada wartawan, Rabu (13/10/2010).

Akun twitter milik Maudy Asmara [@Mdy_Asmara1701] mengunggah video dimana nampak seorang polisi diduga oknum kepolisian meminta maaf kepada orang tua mahasiswa. “Anggota Polisi Yang Banting Pendemo Minta Maaf Dihadapan Orang Tua Korban,” tulis akun twitter Mdy_Asmara1701. Rabu, (13/10)

Diketahui oknum polisi tersebut meminta maaf kepada korban dan keluarganya secara terbuka. Di hadapan awak media dan juga ayah kandung korban, MFA (20), Brigadir NP meminta maaf.

“Saya meminta maaf kepada Mas Fariz, atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas berbuatan saya, kepada keluarga, dan saya siap bertanggung jawab,” kata Brigadir NP di Mapolresta Tangerang, Rabu (13/10/2021).

Permintaan maaf tersebut langsung ditutup dengan salaman antara Brigadir NP dan korban MFA. Kemudian NP memeluk MFA sembari terus membisikkan permintaan maaf.

Sementara selama permintaan maaf tersebut, MFA terus memegang leher sebelah kanan dan kirinya. Dia tampak melakukan pijitan kecil untuk meredakan rasa sakit yang masih dirasanya.

Permintaan maaf Brigadir NP pun disambut MFA. “Sebagai sesama manusia, saya memaafkan,” ujar MFA.

Sebelumnya, para mahasiswa menggelar aksi bertepatan dengan HUT ke 389 Kabupaten Tangerang. Mereka menyampaikan aspirasi berupa kritikan terhadap Peraturan Bupati nomor 47 tahun 2018 tentang jam operasional angkutan tambang yang dianggap tidak terealisasi dengan baik.

Komnas HAM meminta polisi mengusut tuntas peristiwa tersebut dan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku. Polisi kata Beka, harus menjamin aksi ‘smackdown’ itu tidak terulang lagi.

“Polisi harus mengusut tuntas peristiwa ini, memberikan sanksi tegas kepada pelaku dan menjamin perlakuan yang sama tidak terulang kembali,” ujarnya.

Dalam video yang beredar, terlihat kericuhan saat demo berlangsung. Sejumlah polisi dan mahasiswa terlibat aksi dorong-dorongan. Salah satu polisi PHH terlihat mengamankan pendemo berambut sebahu. Oknum polisi itu memiting leher pendemo dan tiba-tiba membanting tubuhnya ke lantai.

Tidak lama kemudian, pria itu terlihat kejang-kejang. Polisi lain mencoba membangunkan dan menyadarkan pendemo tersebut.

Kondisi Pendemo Dinyatakan Sehat

Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintono membantah adanya kekerasan aparat dalam pengamanan demo tersebut. Namun Wahyu menyatakan mahasiswa tersebut dalam kondisi sehat.

“Kondisinya masih sehat. Semua yang diamankan masih dilakukan swab dan pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Wahyu Bintono saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (13/10).

Wahyu mengatakan pihaknya juga membawa yang bersangkutan ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis. Wahyu mengatakan kondisinya bisa berjalan.

“Yang bersangkutan akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis. Saya hanya memberikan info bahwa yang bersangkutan masih bisa jalan,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu mengimbau masyarakat agar tidak terpancing informasi hoax.

“Jangan terpancing dengan berita hoax. Mari sama-sama tabayyun, tugas kita sama memberikan pelayanan kepada masyarakat memberikan edukasi yang baik,” jelasnya.

Wahyu menambahkan, pihaknya telah melakukan apel sebelum pengamanan demo tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan memberikan tindakan tegas jika ada oknum yang terbukti melanggar SOP.

“Sudah kita APP (beri pengarahan) dengan baik, masih ada perilaku oknum yang tidak baik tentu akan kita tindak tegas. Secara internal tetap akan saya evaluasi, Tim Propam akan melakukan evaluasi terhadap SOP mengamankan massa,” tuturnya. [LN/PC/BN]

Advertisement