Kader Golkar Desak TP Maju di Pilgub, Ingatkan Hasil Mufakat di Musda X dengan 4 Calon Ketua DPD Golkar Sulsel, Bisa Musdalub 

FOTO: Saat Taufan Pawe terpilih jadi Ketua DPD Golkar Sulsel dalam Musda X yang gelar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (7/8/202) (Dok. Istimewa)
FOTO: Saat Taufan Pawe terpilih jadi Ketua DPD Golkar Sulsel dalam Musda X yang gelar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (7/8/202) (Dok. Istimewa)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Jelang pemilihan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dari kelima penerimaan surat tugas yang diserahkan DPP partai Golkar hanya Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Indah Putri Indriani yang masif menyebarkan baliho sebagai calon gubernur (Cagub) Sulsel.

Sementara DPP Golkar memberikan surat tugas kepada 5 kadernya maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulsel. Mereka diantaranya HM Taufan Pawe Ketua DPD Golkar, Nurdin Halid Wakil ketua umum DPP Golkar, Ilham Arief Sirajuddin fungsionaris partai Golkar, Indah Putri Indriani Ketua DPD Golkar Luwu Utara dan Adnan Purichta Ichsan Bupati Gowa.

Yang menjadi pertanyaan publik dan kader partai Golkar adalah Taufan Pawe (TP). Hal itu dipertanyakan tidak nampak tersebar luas baliho milik TP sementara DPP Golkar tengah menurunkan survei. Ketidak seriusan Ketua Golkar Sulsel itu maju di Pilgub Sulsel 2024 itupun menjadi pertanyaan.

Untuk diketahui pada saat digelar Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Golkar Sulawesi Selatan di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (7/8/2020) lalu. TP saat itu terpilih Ketua DPD I Golkar Sulsel.

Advertisement

Wali kota Parepare itu terpilih secara musyawarah mufakat oleh 4 kandidat calon ketua saat itu. Mereka diantaranya anggota Taufan Pawe Ketua DPD II Golkar Parepare, Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady, Anggota Komisi III DPR RI Supriansa dan Ketua DPD II Partai Golkar Pangkep Syamsuddin A Hamid.

Musda X DPD Golkar oleh Supriansa saat itu kemudian menyampaikan hasil rembuk 4 kandidat tersebut kepada para peserta Musda X Golkar Sulsel. Sebelumnya, para kandidat juga berkonsultasi ke Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto kala itu.

“Setelah kami berempat rembuk, maka disimpulkan Bapak Taufan Pawe sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel,” kata Supriansa dalam sambutannya.

Sebelum para kandidat ketua melakukan musyawarah mufakat yang memilih Taufan Pawe, Musda X Golkar Sulsel berjalan alot, dimana peserta berdebat soal calon ketua. Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid (NH) kemudian mengusulkan agar pemilihan ketua dikonsultasikan oleh 4 kandidat ke Ketum Airlangga.

Airlangga lantas meminta 4 kandidat berembuk memilih Ketua Golkar Sulsel.

Usai diumumkan secara resmi, Taufan Pawe kemudian menyampaikan terimakasih kepada 3 kandidat lainnya yang telah memercayakan tongkat kepemimpinan Golkar Sulsel kepada dirinya.

“Terima kasih kepada sahabat saya, Bapak Supriansa. Saya yakin karir beliau di Golkar akan cemerlang di masa yang akan datang. Bapak Hamka B Kady adalah guru saya, dan Syamsuddin Hamid adalah sahabat saya sebagai Ketua DPD II dan Bupati Pangkep,” ujar Taufan.

Dia juga berterimakasih kepada pendahulunya, yakni Plt Ketua Golkar Sulsel sebelumnya, Nurdin Halid.

“Seperti yang dikatakan sahabat saya, Supriansa bahwa dalam politik dibutuhkan seni dalam berpolitik. Kekuatan kita jika dipadukan, maka tidak ada yang mengalahkan. Marilah kita jangan terpecah belah, tantangan bagi kita untuk melampai kerja-kerja Bapak NH,” katanya.

Taufan menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar telah resmi memerintahkan maju sebagai bakal calon Gubernur Sulsel pada Pilkada 2024 karena dinilai berprestasi, berdedikasi, loyal, dan tidak tercela.

Penegasan tersebut ditandai dengan penyerahan surat perintah dalam acara silaturahmi bersama Ketua Golkar Provinsi se-Indonesia, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024 lalu.

Mantan Wali Kota Parepare dua periode ini menyatakan bangga dan terhormat mendapat amanah tersebut. Mengingat, perintah untuk maju bertarung dalam kontestasi Pemilihan Gubernur secara khusus tersebut segera dilaksanakan.

Ia pun menargetkan Partai Golkar akan meraih kemenangan pada Pemilu 2024 yakni Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) secara serentak pada 14 Februari 2024.

“Setelah Pilpres dan Pileg ini, saya tentunya kembali bergerak menjalankan amanah dari bapak Airlangga untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sulsel,” katanya menegaskan.

Salah kader partai berlambang pohon beringin rindang yang namanya enggan di publikasikan mengatakan dirinya berkesempatan hadir di dalam Musda X DPD Golkar Sulawesi Selatan di Hotel Sultan, Jakarta, tahun 2020 lalu mengatakan saat itu dari keempat kandidat calon DPD Golkar bermufakat, hasil mufakat itu disebutkan ketiganya mundur karena salah satu syarat harus maju sebagai calon gubernur di Sulsel.

“Saya hadir di dalam Musda X DPD Golkar Sulawesi Selatan yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, tahun 2020 lalu. Jelas dikatakan disitu Ketua Umum mengatakan kepada calon Ketua DPD Golkar yang terpilih berkewajiban maju sebagai calon gubernur Sulsel dalam Pilkada 2024,” ungkap mantan pengurus DPD Golkar Sulsel diera Syahrul Yasin Limpo dan Nurdin Halid itu saat ditemui. Selasa (7/5/2024)

“Saya pikir ini tanggungjawab moral pak TP kepada Ketua Umum DPP Golkar Airlangga. Sudah berkewajiban beliau maju, apalagi diperkuat dengan surat tugas dari partai,” terang kader Golkar itu yang kembali enggan namanya dipublikasikan awak media.

Apalagi dari beberapa pemberitaan belakangan ini sikap DPD II Golkar di seluruh Sulawesi Selatan mendukung Taufan Pawe maju sebagai calon gubernur Sulsel,” tambah dia.

Dirinya pun mengingatkan kepada Ketua DPD II Golkar di Sulsel. Bahwa dalam Musda X DPD Golkar Sulawesi Selatan salah satu terpilihnya Taufan Pawe hasil mufakat itu syarat dari Ketua DPP Golkar diharuskan maju sebagai calon gubernur Sulsel.

“Untuk diketahui DPD II Golkar Sulsel dari hasil mufakat pemilihan ketua DPD Golkar Sulsel itu hanya Taufan Pawe yang bersedia maju sebagai calon gubernur Sulsel ketiga lainnya mundur karena tidak memenuhi permintaan ketua umum DPP Golkar,” katanya.

“Bila TP tak maju sebagai calon gubernur Sulsel maka akan ada mosi tak percaya dari pengurus DPP, DPD I dan II Partai Golkar hingga akan berdampak desakan musyawarah daerah luar biasa (Musdalub). Mengingat saat Musda X lalu. Diatas kertas Hamka B Kadi unggul jauh dari Taufan Pawe,” kunci dia. (LN)

Advertisement