LEGIONNEWS.COM – EDUKASI, Mantan pilot Dan Bubb, mengungkapkan pesawat komersial yang pada umumnya terbang pada ketinggian antara 30.000 hingga 42.000 kaki.
Dan Bubb kini menjadi profesor di Universitas Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat. Dia mengatakan, Alasannya, semakin tingginya Pesawat maka udara akan semakin tipis. Ketika udara lebih tipis, pesawat dapat terbang lebih cepat dan efisien sehingga menggunakan lebih sedikit bahan bakar untuk mempertahankan kecepatan.
Namun, udaranya tidak boleh terlalu tipis. “Sebagian besar maskapai penerbangan komersial memiliki apa yang kami sebut ‘langit-langit layanan’ hingga 45.000 kaki,” kata Bubb, seperti dilansir Travel and Leisure.
“Langit-langit layanan adalah titik di mana pesawat tidak dapat lagi mengembangkan gaya angkat, dan gravitasi mulai menariknya ke tanah.” tambah dia.
Selain itu, terbang di ketinggian itu memungkinkan pesawat menghindari banyak masalah cuaca. Ditambah lagi, turbulensi di ketinggian cenderung lebih sedikit, menurut NASA.
Untuk menentukan ketinggian jelajah spesifik setiap penerbangan komersial, operator pesawat memilih jalur pra-penerbangan yang optimal.
Mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis pesawat dan beratnya, kondisi angin dan cuaca, lalu lintas udara, dan bahkan arah. Pesawat yang lebih berat umumnya terbang lebih rendah dan pesawat lebih ringan akan terbang lebih tinggi.
Pesawat diperbolehkan melintas dalam jarak vertikal 1.000 kaki. Ini jadi salah satu alasan mengapa pesawat selalu menggunakan kelipatan 1.000 kaki untuk ketinggian jelajah.
Ketinggian jelajah dapat berubah sesuai dengan perubahan kondisi. Misalnya, jika pilot di sebuah pesawat melaporkan adanya turbulensi pada ketinggian tertentu, mereka yang terbang di belakang pesawat tersebut dapat menyesuaikan ketinggiannya untuk menghindarinya.
Jadi, pesawat terbang di ketinggian 35.000 kaki, sedikit lebih atau kurang, sebenarnya berkaitan dengan efisiensi dan keselamatan. (Tempo)