Asra: Tim Appi-Rahman tak Pernah Mainkan Isu SARA, Paslon Lain Jangan Overgeneralisir

MAKASSAR||Legion News – Terkait dengan beredarnya video salah satu tim Appi-Rahman yang mengadakan pertemuan tim, lalu dianggap menyatakan hal-hal yang berbau SARA, menuai beberapa kontroversi akhir-akhir ini. Beberapa politisi dan pengamat pun, menganggap Appi-Rahman melakukan hal yang berbahaya dalam kompetisi pilwali kali ini.

Tapi seperti yang diungkapkan oleh Asratillah (Asra), Wakil Ketua Perindo Sulsel dalam sebuah wawancara. Bahwa, harap semua pihak tidak terprovokasi akan hal ini, karena dalam naskah resmi Visi-Misi kandidat Appi-Rahman ayang diserahkan le KPUD beberapa hari lalu, tidak ada sama sekali yang redkasinya berbau SARA. Dalam rangkaian pidato-pidato politik Appi-Rahman, bahkan disebutkan bahwa akan memberikan perhatian dan insentif kepada para guru-guru sekolah minggu, guru ngaji dan pemandi jenazah. Intinya pola pembangunan yang ingin diciptakan adalah pembangunan yang adil dan bisa diakses siapapun apapun latar belakang identitas primordialnya.

“Kami berharap beberapa teman dan pemgamat jangan buru-buru menilai, tergesa-gesa mengampil kesimpulan dan overgeneralisir. Jika dalam rekaman itu ditengarai adalah salah satu dari tim Appi-Rahman, kita perlu verifikasi dulu apakah dia betul dari salah satu tim. Jika dia memang adalah tim, kita perlu ricek dulu apakah dia sudah pernah mengikuti briefing isu yang kita coba angkat di media dan masyarakat, karena sepanjang pertemuan-pertemuan kami dengan kandidat, tim konsultan dan tim media, kami bersepakat akan fokus pada elaborasi visi, misi dan program kandidat, kami bertekad mengedukasi warga secara politik”, tegas Asra.

Asra juga mengatakan bahwa, situasi seperti ini mesti dihadapi secara dewasa dan tidaka kerasak-kerusuk. Semua isu yang beredar mesti dikonfirmasi secara objektif. Tidak asal goreng sana-sini.

Advertisement

“Kami pun dari Partai Perindo, tidak mungkin akan mau memberikan rekomendasi dukungan ke pasangan Appi-Rahman andai dalam visi-misi nya tidak memperjuangkan dua hal, yakni Kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah yang inklusif dimana kemajemukan identitas sosial adalah basis utamanya”, tutup Asra. (*)

Advertisement