Organisasi Mahasiswa Kompak Poster Digital ‘Geruduk Istana’: Hoaks

FOTO: Poster Digital (Sumber: Platform media sosial)
FOTO: Poster Digital (Sumber: Platform media sosial)

LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Viral player ajakan ‘Geruduk Istana’ viral di berbagai platform media sosial sejak pagi hingga malam tadi Selasa (30/1). Dalam pesan poster digital itu terkait dengan tuntutan menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Februari nanti.

Seperti dilihat didalam poster digital itu nampak sejumlah logo organisasi kemahasiswaan diantaranya HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, IMM, BEM UI, BEM UGM, BEM ITB,

Dalam poster digital itu tercantum pula narahubung orang bernama Aan serta Ketua BEM UI nonaktif Melki Sedek Huang.

FOTO: Poster Digital (Sumber: Platform media sosial)
FOTO: Poster Digital (Sumber: Platform media sosial)

Saat dikonfirmasi salah satu kontak atasnama Melki mengatakan dirinya tak terlibat sama sekali dalam rencana aksi demonstrasi 1 Februari tersebut.

Advertisement

“Ingin saya sampaikan bahwa saya tak terlibat sama sekali dalam demonstrasi 1 Februari tersebut. Saat ini saya sedang fokus di Forum Anomali (forum yang saya bentuk bersama Gielbran Ketua BEM UGM, Afiq Ketua BEM Paramadina, dan Haikal Ketua BEM Unpad) yang baru akan melaksanakan mimbar bebasnya di Jumat, 2 Februari nanti di depan MK,” kata Melki

“Saya tak tahu menahu sama sekali itu aksi apa dan mengapa ada pencatutan nama dan nomor telepon pribadi saya di sana,” tambah Melki.

Hal senada juga dikatakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) Gielbran Muhammad Noor.

Dia membantah keterlibatan dirinya dalam kegiatan aksi nanti ‘Geruduk Istana’. Bahkan dia secara tegas mengatakan itu kabar hoaks.

“Itu hoax. Pencatutan itu,” kata Gielbran

Poster digital itu mencantumkan keterangan tuntutan mendesak MPR RI menggelar Sidang Istimewa untuk menurunkan Jokowi, dengan narasi, ‘Indonesia sedang sakit, Ibu Pertiwi memanggil’.

Mereka (Pihak Istana negara) juga hendak membagikan sembako di depan Istana pada 1 Februari 2024. Mahasiswa yang akan hadir dinyatakan bakal berjumlah 100 ribu orang dengan dress code pita hitam.

Terpisah Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino, juga menepis.

“Nggak ada rencana itu. Nggak ada komunikasi ke kita,” kata Arjuna.

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jefri Gultom, menyatakan organisasinya tidak menghasilkan keputusan mengenai aksi Geruduk Istana. Bahkan GMKI baru tahu ada rencana aksi Geruduk Istana pada Senin (29/1) tadi malam.

“Saya selaku Ketua Umum GMKI sangat keberatan jika logo GMKI ada di situ karena saya tidak tau dan tidak ada izin, kalau ada kader-kader yang akan terlibat sebaiknya jangan mengatasnamakan organisasi,” kata Jefri.

GMKI khawatir isu ini diarahkan untuk kepentingan Pemilu 2024. Dia mengimbau semua pihak menjaga pemilu tetap damai.

“Kita juga tahu dalam waktu dekat akan ada pemilu sehingga khawatir isunya di goreng kemana-mana dan kita harus menjadi kekondusifan pemilu agak berjalan damai dan bermartabat,” kata Jefri.

Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Pengurus Pusat Keluarga Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) juga setali tiga uang. Mereka menyatakan kabar rencana aksi yang mencantumkan nama organisasinya itu hanya bohong belaka. Dia menjamin tidak ada mahasiswa KAMMI yang ikut aksi bila memang demonstrasi itu digelar pada 1 Februari nanti.

“Itu hoax. Di grup pimpinan juga sudah disampaikan bahwa itu hoax,” kata Rizki.

Ketua BEM UI nonaktif, Melki Sedek Huang, yang nomor ponselnya dicantumkan di bagian bawah poster digital itu, juga mengatakan tidak terlibat dengan rencana aksi ‘Geruduk Istana’.

Dia mengaku sering mengalami pencatutan nama dalam rencana hoax semacam itu saat masih menjadi Ketua BEM UI tahun 2023. (**)

Advertisement