LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Diberitakan Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto dalam waktu dekat ini akan melakukan pergantian terhadap lurah yang menurutnya terlibat pungutan liar (Pungli).
Tidak hanya itu, Wali kota Makassar inipun akan menganti lurah yang menurut pria yang biasa disapa DP ini mengganggap para pembantunya (Lurah) ketahuan keluarganya ikut mendaftar sebagai Calon Legislatif (Caleg).
Atas dua hal itulah yang membuat Wali kota Makassar dua periode itu dalam waktu dekat akan melakukan bersih-bersih terhadap para lurah nya.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Makassar setujuh dengan langkah Danny Pomanto mengganti para lurah yang disebutkan nya melakukan pungli.
Menurut Ali Armunanto, rencana Wali kota Makassar untuk melakukan bersih-bersih lurah karena adanya Pungli atau kinerjanya kurang bagus, tidak masalah dilakukannya.
“Kalau bersih-bersih lurah karena adanya Pungli atau kinerjanya kurang bagus, Saya pikir tidak ada masalah. Karena itu bagian dari bentuk perbaikan dan kinerja birokrasinya,” ucap Ali Armunanto. Selasa (15/8/2023)
Dia pun menambahkan terkait dengan rencana bersih bersih lurah salah satunya karena adanya keluarga para lurah yang ikut dalam pemilihan calon anggota legeslatif (Caleg).
“Tetapi kalau ada keluarga lurah yang mendaftar sebagai caleg itu masih perlu dipertimbangkan, saya rasa begitu. Yang pertama apakah sudah ada bukti pelanggaran atau dalam bentuk penyalah gunaan jabatan atau apakah ada upaya mengarahkan orang dan seterusnya,” tutur Pengamat politik dari Fisip Universitas Hasanuddin Makassar ini.
“Dan lagian inikan masih Bacaleg belum ada DCT yang keluar baru DCS sehingga saya rasa terlalu awal dan tidak ada bukti penyalahgunaan jabatannya dalam hal ini mempengaruhi orang untuk memilih orang tertentu atau menggunakan sumberdaya yang ada dibawa kendalinya untuk memenangkan pihak-pihak tertentu, kalau memang ada ini tentu wajib digantikan. Tetapi kalau tidak ada kan kasihan juga lurahnya,” cetus Ali.
Kata Ali, Dirinya pun berharap agar Danny Pomanto dapat memberikan contoh yang baik sebagai figur Wali kota, tentunya sebagai pemimpin tertinggi di birokrasi di Pemkot Makassar.
“itu kan pak Danny. Menantu dan istrinya Bacaleg, ini kan nantinya akan muncul rasa ketidak adilan bagi lurah-lurah yang diberhentikan, digantikan, dimutasi atau di non job kan tentu itu tadi, akan memunculkan rasa ketidak adilan,” bener Ali.
“Kalau pun pak Danny mau menggantikan ataupun menertibkan lurah lurah yang keluarganya Bacaleg. Terus bagaimana pak Danny menjamin dirinya apakah netral, tidak memanfaatkan jabatannya itu untuk memenangkan anak mantu dan istrinya,” sambungnya.
“Walaupun posisi jabatan Wali kota adalah jabatan politik. Tetapi tadi dalam konteks birokrasi tidak boleh diperlakukan seperti itu,” katanya.
Ali juga menjelaskan bahwa birokrat pada sifatnya adalah pekerja profesional yang tentu ada aturan perundang-undangan yang mengaturnya.
“Tentu tidak bisa memberhentikan orang (Lurah), tanpa ada keputusan dari Komisi Aparatur Sipil Negara,” tutup Ali Armunanto.
Tidak hanya Lurah bakal diganti, Mereka para RT/RW juga bakal diganti dalam waktu dekat ini oleh Wali kota Makassar itu.
Danny Pomanto juga mengungkapkan, jika ketua RT maupun RW akan banyak berganti menjelang pemilu.
“RT/RW juga akan diganti, jika ada yang kedapatan mendaftar caleg maupun keluarganya mencaleg harus diberhentikan sementara. Banyak tim saya juga ikut mencaleg, dia minta izin sama saya. Jadi saya bilang, saya kasi berhenti dulu jadi RT maupun RW karena tidak bisa seperti itu,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com (LN)