MAKASSAR||Legion News – Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Insya Allah syahid , Dr.dr Adnan Ibrahim SpPD, Ungkapan rasa duka yang teramat dalam dari dr Wachyudi Muchsin SH., “engkau senior dan sejawat baik, bahkan teramat baik dan saya bersaksi ya Allah Rabbul alamiiin Adnan hambaMu adalah orang yang shalih”.
“Dan tiba-tiba.berita datang menyentakan diriku, kamu yang berjuang di episentrum pandemi terkena covid19. Sungguh syok aku mendengarnya.
“Dan Aku diperjalankan untuk mengikuti kisahmu secara online. Dan kisah tentang kebaikan-kebaikanmu, seperti sejak dulu, selalu saja tetap mengalir.”
“Hari kedua engkau menjalani perawatan di ruang IC-Covid, dipasanglah masker yang menutup wajah yang terhubung mesin ventilator non-invasive. Terasa berat sudah nafasmu, tak leluasa juga untuk berbicara. Tapi di saat begitu, engkau masih menyempatkan mengirim isyarat untuk istri tercinta didepanmu. Di tautkan ujung telunjuk kanan kiri serta jempol tangan kanan kirimu, sebuah pertanda simbolik yang bermakna : I love You : (My beloved Wife)”
“Hari ke delapan, engkau masuk ICU. Masih terjaga baik kesadaranmu saat itu. Dengan nafas yang makin terasa berat, masih sempat engkau melihat pasien yang tergeletak tak berdaya disampingmu dengan pandangan penuh sayang dan rasa empati. Dari balik masker snorkle engkau bisikkan ke telinga istri, “Mi, tolong belikan pakaian pasien disebelah saya, kasihan kainnya sering tersingkap”.
Hari ke Sembilan, “Mesin ventilator yang non-invasive sudah tak mampu lagi mengkompensasi kebutuhan nafasmu yang semakin tambah memberat. Team dokter ICU memutuskan mengintubasi.
Engkau meminta waktu sejenak, untuk sholat subuh diatas ranjang dua rakaat sebelum tindakan besar ini diberikan padamu. Sholat yang senantiasa berpuluh tahun engkau jalani sebagai wujud kesetiaanmu sebagai seorang hamba pada khaliqNya, terasa sangat intimasi suasananya di pagi itu.
Bismillahi tawakkaltu ‘alalllAllahi kupasrahkan hidup ini padaMu Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Allah sayang padamu Senior ku mantan ketua Umum ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) bahkan sangat menyayangimu, teman-teman sejawat mu mengiringi kepergianmu dengan lafazh talqin bersama-sama secara online.
Kita semua menjadi saksi kebaikanmu. Kalau engkau pernah bilang di Wag, tolong cari saya di akhirat nanti bila nasib saya “tidak beruntung”
Tapi, “sekarang kami semua yang semakin yakin sepenuhnya bahwa kami, yang malah berharap engkau menemukan kami nanti dikehidupan akhirat nanti”.
Insya Allah engkau syahid Senior dan sejawat kami, tutup do’a dr Wachyudi Muchsin SH. (*)