MAKASSAR, Legion News- Puluhan mahasiswa yang tergabung di Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa (PPM) Sulawesi Selatan menggelar aksi unjuk rasa di depan Makopolda Sulawesi Selatan.
Aksi unjuk rasa ini mendesak pihak Aparat Penegak Hukum (APH) yang ada di jajaran Polda untuk mengambil alih penanganan kasus dugaan korupsi yang tengah ditangani jajaran Kepolisian Resort Luwu Timur.
Desakan tersebut dikarenakan adanya sejumlah kasus dugaan korupsi yang bergulir di Bumi Batara Guru terkesan masuk angin.
“Banyaknya kasus di Lutim yang ditangani Polres Lutim terkesan mandul. Kenapa demikian, karena banyaknya kasus yang sudah berstatus tersangka hingga saat ini belum ada tindaklanjutnya. Bahkan kasus ini 2018, artinya 2 tahun ini mereka kerja apa,” tegas Arjuna selaku Korlap aksi unjuk rasa PPM Sulsel, Senin (27/08).
Dalam orasinya, Arjuna meneriakkan keadilan dan transparansi pihak kepolisian dalam menangani Kasus dugaan korupsi yang ada di Dinas Perbedayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Luwu Timur.
Kasus dugaan adanya pungli dan praktek korupsi didalamnya tidak main-main. Sebab, kasus dugaan korupsi yang sudah bergulir sejak 2018 lalu ini menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) disetiap desa se-Luwu timur.
Arjuna memaparkan adapun 4 item yang dimaksud diantaranya Pembuatan peta potensi desa, pembelanjaan tenda kerucut, pengadaan internet desa dan papan pengadaan di 124 Desa se-Luwu Timur.
(Let\*)