MAKASSAR – Pengurus DPW BKNDI Sulawesi Selatan audiensi dengan Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. H. Ashabul Kahfi, M.Ag yang di dampingi oleh Hamzah Hamid, Wakil ketua Banggar DPRD kota Makassar. Pertemuan berlangsung di Cafe CCR bilangan Toddopuli, 12 September 2022.
Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu dihadiri pengurus teras BKNDI Sulsel.
Mereka di antaranya Ketua BKNDI Sulsel Alfrida Jawali, Muhammad Askar (Sekretaris) , Nur Alam Rewa, (Bendahara) dan dua pengurus lainnya M. Subhan dan Asrianti.
Dalam pertemuan itu terungkap bahwa DPW BKNDI Sulsel memiliki program unggulan terkait pembinaan terhadap Anak dan Pemuda yang berada di Pedesaan atau Keluarahan yang ada di kabupaten kota di Sulsel di era digitalisasi.
“Kami punya program unggulan yang punya kepedulian terhadap Anak dan Pemuda serta pembangunan desa,” ungkap Askar saat bertemu Ketua Komisi VIII DPR.
Dia Askar menjelaskan program itu seperti Diklat P3D, pendidikan dan pelatihan pemuda, pelopor, pembangunan desa atau ditingkatkan kelurahan.
Selain itu Askar kepada Ashabul Kahfi, menjelaskan bahwa diperlukan ketahanan dan pertahanan ideologi yang kuat terhadap kondisi pemuda dan pemudi desa dan kelurahan.
Saat ini dunia semakin berkembang dan lintasan negara antara satu dengan lainnya menjadi sangat tak terbatas, melalui kecanggihan teknologi dan makin merebaknya dunia informasi, dunia ini bisa dalam genggaman melalui gadget,” beber Sekertaris DPW BKNDI Sulsel. Selasa (13/9)
Pun, Tanpa ideologi kebangsaan dan keagamaan yang kuat maka dapat dipastikan anak anak muda kita di desa dan kelurahan akan terseret oleh arus globalisasi yang sangat cepat.
Pengaruh radikalisme, terorisme , pragmatisme serta ideologi sesat yang lain seperti hedonisme, apatisme dan lainnya dapat sewaktu waktu merubah pola pikir anak anak muda di kampung,” Askar.
Ancaman inilah DPW BKNDI SULSEL memandang penting untuk memberi bekal kepada generasi muda kita terutama di desa dan kelurahan agar dapat terjaga dan tetap memiliki cara pandang yang benar terhadap kehidupan kebangsaan Indonesia.
“Saya kira program P3D BKNDI ini sangat baik, karena teman teman BKNDI ikut memikirkan masa depan regenerasi pemuda desa dan kelurahan,” kata Ashabul Kahfi dihadapan Pengurus BKNDI, Selasa
“Saya kira banyak hal yang bisa di sinergikan dengan kami di komisi VIII DPR RI, seperti Program Moderasi beragama itu bisa masuk sebagai materi dalam kegiatan Diklat P3D itu , program perlindungan sosial oleh Kemensos RI dan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak juga bisa di sinergikan,” kata mantan anggota DPRD Sulsel ini.
Dalam pertemuan itu Ketua Komisi VIII DPR itu sangat menyambut baik program BKNDI. Bahkan Ashabul Kahfi menawarkan untuk melakukan uji coba di beberapa kelurahan atau desa dengan mengikutkan peserta 10 orang perdesa.
“Kita akan lihat bagaimana efek sosial yang di timbulkan, kalau Diklat P3D ini efektif maka saya kira pemerintah, baik pusat maupun daerah akan membantu pelaksanaannya, Insyaallah ucapnya.
Dan akan hal itu dirinya selaku Ketua komisi VIII akan mengkomunikasikan dengan kementerian terkait.
“Dalam waktu dekat ini, dan Insyaallah segera kita akan laksanakan kegiatan ini,” Kahfi. (**)