Gallarrang Tujua dan Tumbu Appaka Gelar Silahturahmi, Dihadiri Raja Gowa, Bahas Pembangunan Istana Balla Lompoa Kerajaan Tallo

FOTO: Dari kiri Andi Ilham Krg Ali Arib Gallarrang Kalukuang, Tengah Karaeng Lembang Parang Sombayya ri Gowa, Raja Gowa ke 38, Andi Kumala Idjo dan Paling kanan Andi Iskandar Esa Daeng Pasore Karaeng Bonto Majanang, Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firma Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo.
FOTO: Dari kiri Andi Ilham Krg Ali Arib Gallarrang Kalukuang, Tengah Karaeng Lembang Parang Sombayya ri Gowa, Raja Gowa ke 38, Andi Kumala Idjo dan Paling kanan Andi Iskandar Esa Daeng Pasore Karaeng Bonto Majanang, Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firma Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo.

MAKASSAR – Terrah (Turunan) para Gallarrang Tujua dan Tumbu Appaka menggelar silahturahmi yang berlangsung di Jalan Datu Ditiro No.8, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Ahad (28/8)

Dalam kesempatan itu hadir Karaeng Lembang Parang Sombayya ri Gowa, Raja Gowa ke 38, Andi Kumala Idjo.

Dengan hadirnya Raja Gowa ke 38, Andi Kumala Idjo, Hal ini tentu akan kembali bersatu nya para Gallarrang, Tumbu Appaka di Kerajaan Tallo dan Gowa.

“Satu ke syukuran hari ini Karaeng Ta’llah (Allah SWT) telah kembali mempersatukan Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo,” kata Andi Iskandar Esa Daeng Pasore Karaeng Bonto Majanang. Ahad,

Advertisement

“Maka adat budaya di Makassar Khusus nya Kerajaan Tallo akan terbangun dan tentunya akan hidup kembali,” tambah Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firma Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo ini saat dihubungi awak media, Ahad.

Dalam silahturahmi itu para Gallarrang Tujua dan Tumbu Appaka Kerajaan Tallo mendengar penyampaian langsung Raja Gowa ke 38, Andi Kumala Idjo.

Raja Gowa ke 38 itu menyampaikan dirinya akan mengundang para Tumbu Appaka dan Gallarrang Tujua untuk menghadiri rapat di Istana Balla Lompoa, Kerajaan Gowa di Sungguminasa.

“Untuk Tumbu Appaka dan Gallarrang Tujua. Hari ini saya menghadiri silahturahmi bersama kalian. Ditempat ini juga saya Karaeng Lembang Parang Sombayya ri Gowa, mengundang saudara untuk dapat hadir di istana Balla Lompoa,” kata Andi Kumala Idjo.

“Saya juga akan mengundang Bate Salapang ri Gowa untuk hadir dalam pertemuan nanti. Ini tentunya semata-mata untuk mempererat tali silahturahmi antara Kerajaan Islam Kembar Gowa dan Tallo, Dengan artian dua raja satu ata,” tutur Karaeng Lembang Parang Sombayya ri Gowa.

Dalam silahturahmi itu Sombaya juga menyampaikan terkait dengan Tumbu Appaka.

“Tumbu Appaka itu terdiri atas wilayah Bira, Sudiang, Moncongloe dan Biringkanaya adalah satu wilayah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,” kata Raja Gowa ke 38 itu.

Raja Gowa ke 38, Andi Kumala Idjo juga menegaskan, Bahwa Gallarrang Pannampu, Gallarrang Kaluku Bodoa, Gallarrang Rappojawa, Gallarrang Tallo dan Rappokalling dulu dikatakan Balla Kacanyya, Karaeng Ujung Tana.

“Dimasa lampau Karaeng Ujung Tana itu digelar dengan sebutan Kapitang Ujung Tana, Dimasa Pemerintahan Hindia Belanda disebut distrik Ujung Tana,” ungkap nya.

Mendengar apa yang disampaikan Raja Gowa ke 38. Pihak keluarga besar Karaeng Sudiang menyampaikan bahwa Tumbu Appaka itu terdiri dari Bira, Sudiang, Biringkanaya dan Mongcongloe. Dan bila dihilangkan Sudiang maka disebut Tumbu Tallua ri Tallo. Maka dari itu Tumbu Appaka harus dimasukkan ke Gowa dan Tallo, itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara dua Karaeng Se’re ata Tabearaja.

Raja Gowa, Andi Kumala Idjo, Juga menyampaikan rasa bersyukurnya ke pada para keturunan Raja Tallo yang masih punya perhatian besar terhadap budaya dan sejarah kerajaan Tallo.

Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firma Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo, Dihadapan Raja Gowa menyampaikan rencana pembangunan Balla Lompoa yang direncanakan dibangun di kawasan situs bersejarah Kerajaan Tallo.

Istana Balla Lompoa Kerajaan Tallo Ikon Baru di Kota Makassar

Rumah adat Kerajaan Tallo (Balla Lompoa) nantinya akan menjadi ikon baru di kota Makassar. Tujuannya untuk melestarikan budaya dan benda-benda bersejarah peninggalan raja Tallo ini tentunya untuk menarik para wisatawan baik lokal maupun manca negara.Tidak hanya itu,

Kehadiran Istana Balla Lompoa nantinya untuk menambah khasanah para Pelajar dan Masyarakat untuk dapat menimba ilmu pengetahuan agar mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Tallo dan Para Raja Tallo di era nya.

Menurut Andi Iskandar nantinya bila Balla Lompoa telah berdiri akan disimpan benda-benda bersejarah milik para Raja Tallo. Selain itu tiap tahun nya bakal digelar A’tammu Tau.

“Nanti di Istana Balla Lompoa, Raja Tallo, Tiap tahun nya digelar A’tammu Tau, itu berlangsung tiap 1 Muharram dan Di tanggal 22 September tiap tahun nya, Digelar peringatan masuknya Islam di kerajaan Tallo, itu juga nantinya dilakukan kirab benda bersejarah milik kerajaan Tallo,” tutur Pelaksana (Plt) Tugas Raja Tallo ini. (LN)

Advertisement