Diundang Khusus, Bupati Andi Utta Menerima Policy Brief dari Peserta PKN

FOTO: Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf diundang khusus sebagai kepala daerah untuk menghadiri pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke V Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
FOTO: Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf diundang khusus sebagai kepala daerah untuk menghadiri pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke V Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.

LEGION NEWS.COM – Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf diundang khusus sebagai kepala daerah untuk menghadiri pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke V Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.

Selain pelepasan dan penyerahan sertifikat kelulusan, pada acara tersebut peserta PKN menyerahkan Policy Brief kepada Bupati Bulukumba, sebagai rekomendasi atas pelaksanaan visitasi yang dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba dengan lokus tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Gantarang untuk sentra penghasil beras, Kecamatan Bontobahari untuk industri perahu dan Kecamatan Kajang untuk wisata adat Tanah Toa dan industri pengolahan kelapa di Desa Possi Tanah.

Acara ini yang dilaksanakan di Puslatbang KMP LAN Makassar ini dihadiri oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN RI, Dr. Basseng, M.Ed, Kepala BPSDM Provinsi H. Asri Sahrun Said mewakili Gubernur, serta Kepala Puslatbang KMP LAN Makassar, Dr. Andi Taufik, Sabtu 2 Juli 2022.

Andi Taufik mengemukakan sejak PKN dilaksanakan untuk pertama kalinya baru ada bupati yang diundang untuk penyerahan policy brief. Nanti pada PKN ini Muchtar Ali Yusuf selaku Bupati Bulukumba dihadirkan untuk menerima policy brief sebagai rekomendasi dari peserta PKN

Advertisement

Dikatakan kurikulum dan proses pembelajaran PKN disusun untuk memenuhi kebutuhan pembentukan kompetensi kepemimpinan strategis para pejabat pimpinan tinggi pratama. Selama penyelenggaraan, peserta telah menempuh 4 (empat) agenda pembelajaran yang berlangsung di Kampus Puslatbang KMP LAN Makassar, maupun yang berlangsung di tempat kerja masing-masing, termasuk pelaksanaan visitasi di Kabupaten Bulukumba.

“Keempat agenda itu adalah, mengelola diri, kepemimpinan strategis, manajemen strategis, dan aktualisasi kepemimpinan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan dari 60 peserta PKN yang berasal dari kementerian lembaga dan pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia, 58 dinyatakan lulus dan 2 orang peserta dinyatakan ditunda kelulusannya.

“Dari 58 yang lulus tersebut, 22 diantaranya mendapatkan predikat sangat memuaskan dan 36 orang dengan predikat memuaskan. Tidak ada satu pun peserta yang mendapat predikat baik, semua memuaskan dan sangat memuaskan,” imbuhnya.

Sementara itu Dr. Basseng mengingatkan, bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, kepemimpinan peserta belum tuntas, akan tetapi masih perlu dilanjutkan. Pelatihan ini menjadi modal untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa ke depan.

“Saya yakin dengan bekal yang saudara dapatkan di Puslatbang KMP ini, itu sudah menjadi modal yang cukup untuk tampil ke depan menghadapi berbagai tantangan yang ada,” bebernya kepada peserta.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Basseng berbagi pengamatan terhadap perkembangan lingkungan strategis yang membutuhkan kompetensi kepemimpinan.

Pertama adalah birokrasi hampir dikatakan lumpuh karena pandemi Covid-19 selama dua tahun sehingga tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kompetensi kepemimpinan yang harus bergerak cepat, sehingga birokrasi masih bisa berkinerja.

Kedua, Dunia atau birokrasi semakin bergegas sehingga dibutuhkan perubahan-perubahan cepat dengan berbagai program, salah satunya sistem pemerintahan berbasis elektronik. Tujuannya adalah untuk memberikan wadah kepada birokrasi untuk berkembang lebih cepat, oleh karena tanpa kecepatan, maka birokrasi akan tergopoh-gopoh melayani kebutuhan masyarakat yang semakin cepat.

Ketiga, adalah hubungan manusia semakin horizontal. Jika dulu dikenal atasan bawahan, namun sekarang status itu semakin tipis, apalagi bagi generasi millennial hampir tidak lagi menemukan sekat antara atasan dan bawahan. Begitu pula di masyarakat, dimana dalam kontes tertentu masyarakat lebih berani kepada pemerintah, sehingga tidak bisa dikatakan masyarakat adalah bawahan dari pemerintah tetapi masyarakat justru diposisikan sebagai pihak yang harus dilayani.

Pada kontes hubungan manusia yang semakin horizontal ini, artinya tuntutan atau pun keluhan semakin banyak. Masyarakat akan semakin bersatu untuk menyampaikan keluhannya. Masyarakat semakin pintar karena sudah memiliki akses yang tinggi terhadap informasi dan pengetahuan sehingga keluhan akan semakin banyak.

Keempat adalah Bumi semakin panas. Penggunaan teknologi industri menghasilkan emisi gas karbondioksida yang tinggi. Kegiatan industri dan masyarakat menghasilkan sampah plastik yang kesemuanya itu mempengaruhi kualitas bumi sehingga cuaca semakin panas atau terjadi anomali cuaca bumi yang dapat menyebabkan bencana. Kualitas alam semakin pudar dan struktur geologi semakin berubah.

Jika terjadi bencana yang sewaktu-waktu bisa menimpa suatu daerah maka birokrasi juga hampir bisa dikatakan lumpuh pada saat itu. Pada situasi seperti ini dibutuhkan kepemimpinan yang bisa merubah situasi krisis menjadi situasi yang kondusif, dimana pemerintah atau birokrasi masih tetap bekerja memberikan pelayanan.

Berikut Policy Brief yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam usaha memperkuat ketahanan ekonomi antara lain:

1. Melakukan review terhadap berbagai regulasi terkait dengan kebijakan dalam memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan.

2. Membentuk Tim Terpadu Pariwisata dari berbagai elemen melalui konsep pentahelix dan pelibatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk penguatan branding daerah sebagai destinasi pariwisata.

3. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak (Instansi Pemerintah, BUMN/BUMD maupun swasta) dalam rangka meningkatkan investasi, mengelola hasil lokal dan mempromosikan serta memasarkannya.

4. Perlu kebijakan dan langkah- langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat agar lebih kreatif, inovatif dan produktif

5. Mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengelola potensi desa menjadi sumber Pendapatan Asli Desa, mengelola potensi serta mengembangkan UMKM sebagai Plasma sekaligus menjadi inti usaha di pedesaan untuk memutar roda perekonomian secara keseluruhan.

Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf menyampaikan sebuah kehormatan menjadikan Bulukumba sebagai lokus visitasi PKN. Apa yang menjadi rekomendasi dari policy brief yang berikan tentu menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan kebijakan.

“Policy brief ini sesungguhnya sudah menjadi atensi dari pemerintah daerah saat ini, oleh karena hal tersebut sejalan dengan pencapaian visi misi pemerintah,” singkatnya.

Andi Utta sapaan akrabnya mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah dilakukan oleh Puslatbang KMP LAN Makassar selama ini, khususnya kerjasama peningkatan SDM pemerintah daerah melalui berbagai kegiatan diklat.(*)

Advertisement