JAKARTA||Legion-news.com Sebagaimana telah berkembang wacana reshuffle sejak pekan lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal me-reshuffle kabinet besok, Rabu 21 April 2021.
Sejumlah nama disebut- sebut bakal mengisi jabatan menteri. Nama baru pun muncul masuk menggantikan sejumlah menteri yang akan diganti.
Dinamika politik memang selalu berembus lebih kencang dari angin.
Padahal, beberapa bulan sebelumnya, presiden Jokowi sudah memastikan tidak ada reshuffle apapun.
Pengamat politik M Qodari mengatakan, dalam pemerintahan reshuffle kabinet itu hal biasa.
“Politik itu dinamis maupun orangnya. Pasti ada perencanaan (reshuffle kabinet) tetapi jumlah pastinya dinamis,” ujar Pengamat Politik M Qodari ketika dikonfirmasi, Senin (19/4/2021).
Dikutip dari Tribunpekanbaru, sebanyak 5 hingga 6 menteri masuk dalam reshuffle kabinet, belum termasuk 1 kepala badan yang akan dirombak.
Lantas siapa saja menteri yang diisukan diganti?
Menristek Bambang Brodjonegoro. Kemenristek kini telah dilebur ke dalam Kemendikbud. Sehingga otomatis Kemenristek kini tidak ada lagi.
Menristek saat ini dipimpin Bambang Brodjonegoro yang otomatis tidak menjabat Menristek lagi setelah kementerian itu digabung Kemendikbud.
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.
“Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi.”
“Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain,” ungkapnya.
Ia juga memprediksi Bambang Brodjonegoro akan digeser ke Kepala Otoritas Ibu Kota Negara.
Mendikbud Nadiem Makarim. Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Makarim santer terdengar akan diganti Jokowi.
Pasalnya kini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
“Hari ini dikatakan bahwa misalnya Menristek tidak ada lagi karena digabung Kemendikbud.
Kalau soal hukum Kemensos dan KKP seperti yang lalu diganti dengan wajah baru karena menterinya ada masalah hukum. Kalau sekarang ini karena pembentukan kementerian Ristek digabung Kemendikbud. Apalagi sering pro dan kontra,” kata M Qodari.
Siapa sosok pengganti Nadiem pun mulai muncul. Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, disebut-sebut layak dipertimbangkan menjadi kandidat menggantikan Nadiem Makarim.
“Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu’ti jadi Mendikbudristek,” kata Qodari, Selasa (13/4/2021) lalu.
Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian. Informasi terbaru muncul spekulasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan digantikan rekannya sesama kader Partai Nasdem.
Anggota DPR Fraksi NasDem, Muhammad Rapsel Ali, kabarnya akan menggantikan Syahrul jadi Menteri Pertanian.
Rapsel telah dipanggil Jokowi ke Istana belum lama ini untuk berdiskusi.
Sama dengan Syahrul, Rapsel berasal dari Sulawesi Selatan.
“Mungkin Rapsel Ali dipanggil, kebetulan matching dari Sulsel juga,” ujar Qodari.
Rapsel juga dikenal sebagai menantu Wakil Presiden Maruf Amin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kabar yang berhembus juga menyebutkan politikus PAN akan mengisi kursi Menteri Perhubungan yang kini dijabat oleh Budi Karya Sumadi.
PAN diprediksi akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Dua nama calon menteri dari PAN yang beredar di publik yakni politikus senior PAN Asman Abnur dan Sekjen PAN, Eddy Soeparno.
Lalu kemana Budi Karya selanjutnya. Qodari memprediksi Budi Karya akan menempati posisi strategis lainnya jika diganti dari Menteri Perhubungan.
Menteri Koperasi dan UMKM, Yang mengejutkan adalah adalah munculnya nama tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono.
Sejumlah media memberitakan Witjaksono yang juga Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) ini telah dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk berdiskusi mengenai UMKM dan kehidupan nelayan.
Informasi yang berhembus Witjaksono kemungkinan akan menjabat Menteri Koperasi dan UMKM menggantikan Teten Masduki.
Kepala BKPM, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat ini masih dijabat Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya pejabat KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Bahlil masih akan dipercaya Presiden Jokowi.
Ngabalin memperkirakan Bahlil akan ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Senada dengan Nadiem, Bahlil dinilai Ngabalin sebagai menteri milenial dan orang berprestasi.
Dalam beberapa kesempatan di depan publik, Presiden Jokowi memuji kinerja Bahlil.
Misalnya saat Jokowi memberikan arahan di acara Rakornas Investasi Tahun 2020 di Jakarta.
“Saya senang kepada Pak Bahlil, kalau menyampaikan gamblang, jelas, arahnya ke mana juga kelihatan,” ujar Presiden Jokowi kala itu. (**)