Video: Blak-blakan, Arqam Azikin, Tantang Ribka Tjiptaning Soal Vaksin Sinovac Barang Rongsokan

SOROTAN||Legion-news.com Jelang vaksinasi sinovac Covid-19 menjadi heboh disebabkan adanya aksi penolakan yang dilakukan salah satu kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Ribka Tjiptaning, penolakan ini disampaikannya saat dilakukan Rapat kerja bersama Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, di ruang komisi IX DPR-RI, Gedung Nusantara 1 Senayan Jakarta Pusat, Selasa (13/1/2021).

Pernyataan tersebut disampaikan dihadapan Menkes beserta jajarannya dihadap anggota dan pimpinan komisi, Tak berapa lama pernyataan kader PDIP ini menjadi viral, beredar potongan video Ribka di jagat maya, atas sikap kader moncong putih ini , Sekertaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto, buru-buru mengklarifikasi pernyataan anggota fraksi PDIP tersebut.

Di Makassar pernyataan sikap Ribka, tersebut mendapat respon serta tantangan dari salah satu pengamat Politik dan Kebangsaan Universitas Muhammadiah Makassar

Arqam Azikin, melaui kanal Instagram (IG) pukul 21:00 WITA menyatakan bahwa, Penulis buku Aku bangga menjadi anak PKI. Viiral pernyataan Ribka, ini di diskusi dimana-dimana tapi sayangnya, perlu saya sampaikan kepada rakyat indonesia bahwa komunikasi politik seperti ini adalah hal yang biasa, ungkap Arqam seperti dikutip dari video di akun instagramnya. Sabtu (16/1/2021)

Advertisement

Arqam, “sebagai anggota DPR-RI kerjanya mengawasi kerja pemerintah pusat pertanyaan, yang menarik kemana ribka selama 5 atau 6 bulan lalu, ungkap pria berkaca mata dalam video di akun instagram miliknya”

“seharusnya dia (Ribka) sudah menolak vaksin sejak 5 atau 6 bulan lalu, sebelum vaksin itu tiba 6 bulan lalu di negara ini, yang telah dipesan Menkes atau negara, kalau dia mau tolak sinovac silahkan dia protes sejak 5 atau 6 bulan lalu,”

Jangan sekarang terlambat anda sebagai anggota DPR-RI kenapa anda tidak ngomong 5 atau 6 bln lalu, anda jangan membalik-balik kondisi atau situasi seperti ini, “anda ini seolah-olah anda hebat dengan konteks ini di DPR,”

“Gaya komunikasi politik seperti ini mudah di cermati, ini akan menjadi pertanyaan apa yang anda kerjakan 5 atau 6 bulan lalu di Komisi IX, coba anda bukakan datanya kalau anda gentleman buka tentang vaksin ini”

Jangan sepotong-potong ngomongnya kepada rakyat indonesia, “anda katakan tidak mau di vaksin siap bayar denda,”

Ia, “anda kan punya dana, punya tunjangan, dan gaji yang besar di DPR”

“Kalau rakyat mau bayar pakai apa?” Anda ngomong untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan rakyat, kesal pengamat politik dari Unismuh ini,

seharus anda larang penggunaan vaksin ini sejak 5 atau 6 bulan lalu, Presiden, Tokoh agama, Tokoh masyarakat, Tokoh pemuda sudah demostratif dengan menyuntikkan vaksin,

“Anda ngomong lagi bahwa sinovac adalah barang rongsokan, beberapa hari belakangan ini,”

“Anda tidak mau di vaksin,” Ribka ini anggota DPR-RI, Pejabat negara, ingat rakyat indonesia, DPR ini adalah pejabat negara jangan selentingan ngomongnya, anda harus bertanggung jawab secara moral,

“Ini dimana nilai pejabat, ini orang sepertinya ini orang hanya mencari panggung politik,”

selama ini kerja-kerjanya di parlemen tidak jelas. “Buktikan bahwa vaksin ini tidak efektif!”

“Anda saya kasih waktu dalam 2 minggu ini, untuk memberi penilaian bahwa vaksin ini tdk efektif kalau anda tidak dapat memberi jawaban anda mundur dari Komisi IX”

Pengurus PDIP harus memanggil orang ini, “oknum anggota DPR seperti ini telah mempermalukan partainya,” tegas Arqam

Presiden, Tokoh agama dan tokoh masyarakat sudah di vaksinasi, “Saya menunggu anda untuk debat di hadapan rakyat indonesia melalui siaran TV nasional,”

Tujuannya Agar jadi pembelajaran politik bagi anggota DPR buktikan dia bela rakyat atau sekedar kepentingan “panggung politik” personal nya saja, Arqam mengakhiri pembicaraanya dilaman akun instagram miliknya.(**)

Advertisement