Oleh : Imam Buhori
Penulis adalah Pengurus PBPMII 1991 – 1994 dan Pengurus PP GP Ansor 2000-2005 dan 2005-2010.
OPINI, LEGION NEWS.COM – Memasuki abad ke 2 organisasi keagamaan terbesaar di Dunia yakni Nahdlatul Ulama akan melakukan dua agenda besar. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum terpilih dalam muktamar NU ke 34 di lampung KH. Yahya Cholil Stafuq dalam sambutan perdananya.
Agenda pertama,
Meningkatkan kemandirian warga. Tentunya warga yang di maksud adalah warga Nahdlatul Ulama yang selama ini masih tertinggal terutama dalam bidang ekonomi. Karena apabila ekonomi warga Nahdlatul Ulama mandiri, maka masyarakat Indonesia juga secara otomatis akan mandiri, karena sekitar 70 % penduduk Indonesia yang berjumlah 249 juta adalah warga Nahdlatul Ulama.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) tahun 2013, warga NU berjumlah 91,2 Juta, tahun 2016 naik menjadi 120 juta, maka pada tahun 2022 warga NU diprediksi mencapai 170 juta. Nah kalau jumlah warga NU bisa di organisir lebih maksimal, maka urusan kontestasi Pilpres sudah selesai ditangan NU.
Belum lagi dibidang ekonomi jumlah 70 % warga NU selama ini hanya menjadi market yang besar untuk perdagangan sandang papan dan pangan. Tetapi keberadaan warga NU selama ini hanya menjadi obyek sekaligus menjadi penonton pesatnya perdagangan di republik ini.
Maka, harus didorong untuk bisa menjadi subyek dalam bisnis, terlebih lagi terdapat 540 Cabang NU di seleuruh Indonesia, Andai saja terdapat gerai atau jaringan minimarket di 540 Cabang, Terlebih lagi apabila terdapat Perbankan atau Koperasi di 540 Cabang NU yang dikelola secara profesional, maka upaya meningkatkan kemandirian warga Nahdlatul Ulama akan cepat terwujud.
Agenda kedua.
Meningkatkan peran pergulatan Nahdlatul Uama untuk mendorong perdamaian dunia.
Kita tau bahwa gaduhnya dunia Internasional khususnya di negara negera Timur Tengah seperti Palistina dan Israil, Suryah dan ISIS Libiya dan Amerika, Taliban dan sekutu yang sudah terjadi serta masih banyak lagi belahan dunia yang masih berperang baik langsung maupun perang urat saraf.
Semuanya tidak lepas dari sahwat politik Barat. Boleh dibilang barat sebagai pelaku dari kekisruhan dunia oleh karena itu kalau NU turut mendorong terciptanya perdamain dunia adalah langkah yang tepat.
Karena Ketua Umum Tanfidiyah PBNU terpilih KH.Yahya Cholil Staquf
telah melakukan rintisan dengan Ketua Komunitas Yahudi yang bermaskas di Amirika Serikat. Rintisan Ketua Umum PBNU terpilih ini dengan komunitas Yahudi atau dengan Israil itu, diprediksi akan menjadi cikal bakal kerjasama NU sebagai ormas Islam terbesar di Dunia.
Dengan demikian akan bertemu antara People Power Nation dengan People Power citizen community yakni Yahudi sebagai pengendali Negara Barat dengan NU sebagai organisasi masyarakat terbesar.
Bila kedua power ini berkolaborasi akan menjadi kekuatan alternatif bagi dunia selaain PBB dan Forum Internasional yang lain.
Barat yang menggerakkan kelompok Islam Intoleran seperti ISIS atau dengan gerakan intoleran yang lainnya menjadi berubah arah ke gerakan Islam yang moderat seperti Nahdlatul Ulama.
Dengan demikian, gerakan-gerakan yang berlabel Agama Islam dengan melakukan kekerasan, dengan sendirinya akan padam, dan dunia diharapkan akan mengalami kedamaian.
Itupun kalau Pengurus Besar Nahdalatul Ulama dibawah Kepemimpinan Rois Aam KH. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH. Yahya Cholil Stafuq bisa memposisikan sebagai Power citizen comunnity dunia, sehingga Barat Berkiblat pada NU sebagai gerakan Islam yang moderat.
Tetapi kalau tidak, sebaliknya apakah NU yang akan berkiblat ke Barat ?.
Inilah yang dikhawatirkan banyak pihak, termasuk elit NU.
Kibat kebarat cukup dalam sholat saja, jangan yang lainnya.
Bila terjadi sebaliknya, maka NU yang akan berkiblat kebarat ini yang dikhawatirkan banyak orang.