Jelang Musdalub, Mantan Bupati Pangkep disebut Bakal Nahkodai DPD Hanura Sulsel, Syamsuddin: Beda Tipis Warna Kuning

FOTO: Mantan Bupati Pangkep 2 periode H.Syamsuddin Hamid
FOTO: Mantan Bupati Pangkep 2 periode H.Syamsuddin Hamid

LENGION NEWS.COM, MAKASSAR – Mantan bupati Pangkep dua periode H.Syamsuddin Hamid disebut-sebut bakal menahkodai partai Hanura Sulawesi Selatan.

Hal itu disampaikan langsung oleh ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hanura kota Makassar Syachrul Maulana yang biasa disapa Oella.

Oella menyebut dinamika internal partai sedang terjadi di tubuh DPD Partai Hanura Sulsel, ujar dia.

“Kita tau DPD Hanura Sulsel sekarang sedang berdinamika lantaran akan menggelar MUSDALUB dalam waktu dekat ini untuk mencari pengganti Ketua,” imbuh Syachrul Maulana. Kamis,

Advertisement

Oella menilai, dinamika ini akan mempengaruhi proses pencalonan. Untuk menentukan calon ketua, partai tentunya akan mempertimbangkan calon internal dan eksternal.

Ada beberapa calon ketua yang sudah kami temui dan akan kami temui, di antaranya adalah, mantan ketua DPD II Golkar Pangkep Syamsuddin Hamid,  mantan Bupati Luwu Andi Cakka saat ini tengah dalam konfirmasi.

dan Anggota DPRD Propinsi 2 periode Partai Hanura dari dapil Luwu Raya Wahyuddin.

“Kami juga rencana akan berkomunikasi dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Yasin Limpo,” kata Oella.

Adapun hasil pertemuan dengan H.Syamsuddin Hamid, Beliau sambil bercanda mengatakan bahwa “boleh juga nich, beda tipis dengan warna kuning,” kata Oella meniru gaya komunikaai mantan orang nomor satu di Pangkep.

“Sebagai kader, deretan tanya mengelayut dalam benak saya. Apalagi jika di kaitkan dengan perkembangan terkini di internal Partai Hanura Sulsel. Terkhusus lagi, dinamika jelang Musdalub Partai Hanura Sulawesi Selatan” ucap ketua Bappilu kota Makassar.

“Pada dasarnya saya sangat menghormati semua sosok yang pernah jadi Ketua DPD Hanura Sulawesi Selatan. Penghormatan ini tidak akan subyektif ketika berbicara tentang kecintaan saya pada Partai Hanura, karena kepentingan Partai haruslah di atas dari kepentingan personality,” tutup Syachrul Maulana.

 

Advertisement