Prof Yuwono: Protokol Kesehatan Tujuanya Bukan Untuk Politik, Vaksin itu Harus Manjur dan Aman, Jangan Keburu-buru

Oleh: Prof. Dr. dr . Yuwono, M. Biomed

EDUKASI||Legion News – mengenal sosok penulis. Prof. Dr. dr. H. Yuwono, M.Biomed. Dilahirkan di Trenggalek Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober 1971 sebagai anak ke-8 dari 9 bersaudara. Prof Yuwono mencapai jenjang akademik tertinggi dengan bidang keahlian Mikrobiologi Kedokteran yaitu berkaitan dengan penyakit infeksi dan DNA.

Direktur Rumah Sakit Pusri Palembang, Prof Dr dr Yuwono M Biomed terus menyuarakan optimisme terhadap pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),

Dalam satu kesempatan Prof. Yuwono menuliskan dilaman akun media sosial miliknya (Facebook). Terkait dengan Protokol Kesehatan dipakai untuk tujuan politik itu adalah bentuk kezholima serta Vaksin yang akan disuntikkan kepada warga negara jangan terlalu keburu-buru. Jumat, (11/12/2020).

Advertisement

Berikut kutipan dari laman Facebook milik Prof. Yuwono.

Kezaliman adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Lawan kata zalim adalah adil. Jadi, jika ada kezaliman berarti tidak ada keadilan.

Virus Covid tempatnya di kelelawar, lalu diganggu manusia dan akhirnya pindah ke manusia, ini namanya zalim.

Protokol kesehatan itu mesti disosialisasi dan difasilitasi terus-menerus oleh pemerintah, bukan untuk konsumsi politik.

Vaksin itu harus dipastikan aman dan manjur, jika belum dipastikan, jangan buru-buru disuntikan.

Bumi, air dan kekayaan alam harus dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan kekayaan segelintir orang.

Silakan teruskan contoh-contohnya, Orang yang zalim akan mengalami 4 fase hingga kehancurannya:

  1. Diberi tangguh oleh Allah, moga-moga insyaf.
  2. Dibukakan akses harta, kuasa dll, tapi sebenarnya mulai ditarik pelan-pelan oleh Allah untuk menuju kehancuran.
  3. Orang zalim merasakan indah apa yang dilakukannya, sehingga tambah ladas…(ladas bahasa Palembang artinya keterusan). Apalagi orang-orang sekitarnya memuji-memujanya.
  4. Siksa Allah berupa penghentian kezaliman sekaligus mengakhiri si zalim.

Bagi yang zalim, masih ada kesempatan untuk berhenti berbuat zalim sampai fase 3.

Bagaimana dengan yang terzalimi? Apa yang harus dilakukan? Ada 4 yaitu:

  1. Terus produktif bekerja dan berbuat baik
  2. Menghindar dari fitnah
  3. Meningkatkan kesabaran
  4. Jangan bersimpati apalagi bergabung dengan orang-orang zalim.

Advertisement