LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Nama Rezeki Nur calon anggota legislatif (Caleg) di Dapil Mariso, Makassar, Mamajang dan Tamalate tidak begitu familiar di Daerah Pemilihan (Dapil) dengan sebut ‘MAMARITA’ itu.
Lewat tangan dingin Dedi Alamsyah Mannaroi, Rezeki Nur dapat memperoleh 1 kursi untuk PKS.
Kepada media CEO PT Duta Politika Indonesia (PTDPI) mengatakan perlunya suatu strategi yang luar biasa untuk mendapatkan 1 kursi buat Rezeki Nur.
Apalagi kata Abangda sapaan lain CEO PTDPI ini, Rezeki Nur berada di nomor urut 5 di PKS.
“Tidak terlalu membutuhkan cara atau strategi untuk mendudukkan Bu Dosen (Rezki Nur). Walaupun Dia inikan berada di nomor urut 5, sedangkan di nomor urut 1 sampai 4 adalah mereka yang sudah pernah ikut dalam kontestasi Pemilu sebelumnya, Artinya mereka sudah punya basis tersendiri,” ujar CEO PT DPI ini. Ahad (8/9)
“Tidak hanya di internal PKS, Partai besar peserta Pemilu 2024, Para caleg nya juga memiliki basis pemilih di Dapil Mamarita,” imbuh dia.
“Ini hanya sedikit startegi, tidak butuh sesuatu yang strategi banget, Karena Timnya sangat solid, walaupun yang bersangkutan baru kali pertama mengikuti Pemilu,” terang Dedi.
Dari upaya yang dilakukan CEO PTDPI bersama Tim Pemenangan Kumala Centre dan tim keluarga. Rezeki Nur pun memperoleh 5.741 suara.
Di daerah pemilihan Mamarita yang dikenal ‘Dapil Neraka’, PKS juga mendapatkan 1 kursi tambahan dari Adi Akbar. Dia memperoleh 6.641 suara.
PT Duta Politika Indonesia melakukan kerja kerja politik diawal bulan Desember 2023. Kemudian running di bulan Januari hingga Februari 2024.
Abangda mengaku dirinya sangat terbantukan dengan keberadaan tim dari Kumala Centre dan tim keluarga.
“Kesuksesan yang diraih tak terlepas dari kerja kerja yang dilakukan Tim Pemenangan Kumala Centre dan tim keluarga,” imbuh Abangda.
“Mereka sangat kompak dan mudah diajak koordinasi satu sama lain,” tambah Dedi.
Untuk diketahui Rezeki Nur adalah istri dari Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto.
PT Duta Politika Indonesia
PT Duta Politika Indonesia (PT DPI) berdiri sejak tahun 2012.
Lewat tangan Dedi, banyak kepala daerah dan anggota legislatif terpilih di Sulawesi Selatan, Barat, Tengah dan Tenggara.
Tidak hanya di Sulawesi, PT DPI juga turut mengantar beberapa politisi duduk sebagai kepala daerah di Papua, Kalimantan Timur dan Utara.
Sebelum terjun di dunia konsultan politik Dedi adalah seorang jurnalis TV swasta dan Radio di era 1990an.
Dedi pernah Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) sekarang bernaung di MNC Grup.
Dia juga penyiar Radio Al Ikhwan, Radio SmartFm dan Radio Bharata.
Dedi sendiri telah menekuni profesi konsultan politik sejak tahun 2007 dan pernah bergabung dibeberapa konsultan politik nasional seperti PT Lingkaran Survey Indonesia, PT LSI dan sempat mendirikan PT Lingkaran Jurnal Indonesia PT LJi. (*)
