LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Menjamurnya Cafe & Lounge di kota Makassar sejak awal tahun 2021 berubah wujud bak Diskotik dan Tempat Hiburan Malam (THM).
Dari beberapa video pendek yang diterima awak media beberapa Cafe & Lounge yang ada di Makassar menampilkan disc jockey atau DJ.
Selain menyediakan Disk Jockey alias DJ, usaha Cafe dan Lounge juga menyediakan minuman keras yang melampaui kadar yang telah diatur dalam peraturan pemerintah.
Mirisnya lagi diskotik berkedok Cafe dan Lounge nampak anak dibawa umur ikut nimbrung didalamnya.
Tidak hanya itu, wanita muslim berhijab juga ikut nimbrung. Lebih mirisnya lagi dihadapan perempuan berhijab terdapat minuman keras.
Seperti terekam dalam video yang dimiliki awak media, nampak perempuan berhijab terpantau di cafe Orbit di Jalan AP Pettarani Makassar. Kemudian VENN Club’ di Metro Tj. Bunga, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate.
Kemudian di Helen’s Bar Makassar di kawasan Jl. Metro Tj. Bunga, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Perempuan muslim berhijab juga ditemukan sedang berada di Karma Cafe and Lounge di Jalan Letjen Hertasning, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Maraknya wanita berhijab berada di diskotik berkedok cafe itu disayangkan Ketua Harian Brigade Muslim, Hanif Aji Muslim.
Menurut Hanif warga Makassar dan Sulawesi Selatan tentunya marah dan sakit hati saat Hotman mengajak wanita wanita Makasar berdansa sampai akhir zaman.
“Kita tentunya paham bahwa soal akhir zaman itu di bahas dalam tiga kitab agama samawi yaitu Taurat, Injil dan Al Qur’an. Bahasa Hotman seakan sengaja mengajak orang orang Makasar untuk tidak takut kepada Allah SWT, Tuhan pencipta semesta alam. Kami marah dengan bahasa itu tetapi kemarahan itu membuat kami diam takkala melihat fakta bahwa saat ini wanita wanita berhijab telah menghiasi tempat hiburan malam,” ujar Ketua harian BMI ini. Kamis (6/6/2024)
“Mereka masuk dan berjoget bersama dibawah gemerlap lampu dan dentuman musik disco. Yang paling mengerikan adalah kondisi yang sama itu juga telah merambat ke cafe cafe yang tampil bak club malam dan diskotik,” katanya.
“Bukan cuman wanita berhijab yang ikut berjoget di bawah gemerlap lampu dan musik disco bahwa tampak anak anak di bawah umur pun bebas masuk dan melakukan hal yang sama,” imbuh Hanif.
Dari beberapa video pendek yang diterima awak media ada beberapa cafe & Lounge yang ada di Makassar menampilkan disc jockey atau DJ, serta meyiapkan fasilitas diskotik lainnya seperti lighting disco
Selain menyediakan Disk Jockey alias DJ serta sistem lighting standar diskotik usaha Cafe dan Lounge. Sesuai aturan, menurut Ketua harian BMI ini Cafe dan Lounge hanya menyediakan minuman ringan. Namun faktanya juga menyediakan minuman keras Klas B dan C yang kadar alkoholnya diatas 5 persen bahkan ada yang menyiapkan minuman yang kadar alkoholnya diatas 35 persen.
“Tidak hanya itu, wanita muslim berhijab juga ikut nimbrung. Lebih mirisnya lagi dihadapan perempuan berhijab terdapat minuman keras,” katanya menambahkan.
Seperti terekam dalam video yang dimiliki awak media, nampak perempuan berhijab terpantau di cafe Orbit di Jalan AP Pettarani Makassar. Kemudian di dalam THM VENN Club’ di Metro Tj. Bunga, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate.
Kemudian di Helen’s Makassar di kawasan Jl. Metro Tj. Bunga, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Perempuan muslim berhijab juga ditemukan sedang berada di Karma Cafe and Lounge di Jalan Letjen Hertasning, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Serta cafe DUPLI yang berada di daerah Pantai Akkarena di Jl. Metro Tanjung Bunga, Tama=-O
“Tentu sebagai umat Islam sangat tersinggung melihat tempat hiburan malam yang membiarkan wanita berhijab masuk kedalam,” terang Hanif
“Kita sedang melawan pengaruh buruk seluruh THM nakal bukan hanya melawan W Superclub,” katanya.
“Ini pertarungan untuk menyelamatkan ummat bukan pertarungan yang di duga untuk menyelamatkan VENN, Tiger, Helen, eksodus, noyu serta THM lainnya yang menganggap W Super club’ sebagai saingan berat,” ujar Hanif.
Dikatakannya diskotik berkedok cafe itu telah menjebak sebagian muslimah. Bahkan Ketua Harian Brigade Muslim Indonesia (BMI) menyebut apa yang dikatakan oleh owner W Superclub Hotman Paris mendekati kebenaran.
“Diskotik berkedok cafe itu telah menjebak sebagian wanita muslimah berhijab masuk ke cafe yang didalamnya terdapat minuman keras. Tentunya merusak citra perempuan muslimah,” tambah Ketua harian BMI ini.
“Dan apa yang dikatakan oleh Hotman Paris mendekati kebenaran. Kenapa saya katakan itu. Karena itu tadi jelas terlihat di video terdapat perempuan berhijab ikut berdansa di lantai cafe berkedok diskotik, hal itu sangat miris kita melihat,” kunci Hanif.