LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sejumlah nama punya popularitas tinggi disebut-sebut bakal mewarnai pemilihan Wali kota makassar 27 November 2024 mendatang.
Mereka diantaranya Munafri Arifuddin (Golkar) Fatmawati Rusdi (NasDem), Rudianto Lallo (NasDem) Syamsu Rizal (PKB) Ahmad Susanto (PKS/non kader), Erick Horas (Gerindra), Najamuddin (Gerindra), Fadli Ananda (PDIP), Rudi Pieter Gony (PDIP), Ady Rasyid Ali (Demokrat).
Sedangkan dari kalangan birokrat ada nama Andi Bukti Jufri (Pejabat Pemkot) dan nama Irwan Adnan Pejabat di Pemkot Makassar.
Terkait bakal calon Wali kota makassar itu. Awak media mewawancarai Ras MD, Direktur eksekutif Parameter Publik Indonesia atau PPI mengatakan tidak adanya petahana tentu menjadi kesempatan kepada para politisi dan birokrat berkesempatan ikut dalam ajang politik lima tahuna itu di makassar.
“Ya, memang ada banyak nama yang disebut akan maju meramaikan bursa Pilwalkot Makassar November mandatang. Baik berlatar belakang politisi hingga birokrat,” ujar Direktur eksekutif PPI. Senin malam (25/3)
Dikatakannya dalam wawancara itu mengatakan mereka yang terutama berlatar belakang politisi, mayoritas diantaranya terpilih sebagai anggota dewan baik pusat maupun daerah.
“Mereka yang terutama berlatar belakang politisi, mayoritas diantaranya terpilih sebagai anggota dewan baik pusat maupun daerah. Ini menjadi tantangan tersendiri dari mereka jika ingin bertarung dalam kontestasi Pilwalkot mendatang,” tutur Ras.
“Pasalnya mereka yang dinyatakan terpilih harus mundur. Artinya apa, cukup besar konsekuensi yang mereka terima jika ingin memutuskan maju dalam Pilkada,” katanya.
Menurut Direktur eksekutif PPI itu jika menghitung, dari kalangan politisi terpilih yang berani ikut dalam kontestasi Pilwalkot hanya Munafri Arifuddin.
“Dari nama-nama politisi yang lolos dalam Pileg lalu. Dari nama-nama yang saya sebutkan di awal tadi hanya Munafri Arifuddin yang berani ikut dalam kontestasi Pilwalkot,” timpal Ras.
Dikatakannya, Lain halnya dengan politisi yang memang tidak terpilih pada kontestasi pemilu kemarin.
“Lain halnya dengan politisi yang memang tidak terpilih pada kontestasi pemilu kemarin. Seperti nama Najamuddin atau jojon, bisa jadi ia akan ikut sebagai kader Gerindra. Hanya menurutku Jojon tak mudah menaklukkan kota makassar,” beber Direktur PPI itu.
Dikatakannya, Kembali soal potensi. Dari awal saya sudah sampaikan, momentum Pilwalkot Makssar 2024 ini momentum baik bagi sosok Munafri Arifuddin atau APPI. APPI jika final ikut dalam kompetisi Pilwalkot tahun ini, maka hitungannya sudah tiga kali.
“APPI jika final ikut dalam kompetisi Pilwalkot tahun ini, maka hitungannya sudah tiga kali. Ya saya pikir politisi yang punya rekam jejak kalah lebih dari satu kali, pasti hitungannya lebih matang lagi dalam berkompetisi,” ucap Ras
“Semua unsur kekuatan ia akan hitung dengan baik jika ingin kembali bertarung dimedan yang sama,” tambah dia.
Mengapa APPI potensial. Paling tidak ada tiga faktornya.
Faktor pertama, APPI paling populer dari semua figur yang disebutkan bakal maju dalam Pilwalkot november mendatang. Kepopuleran APPI tidak terlepas dari setiap momentum politik sosoknya selalu hadir, ditambah lagi kepemimpinannya di PSM.
Faktor kedua, APPI cukup berhasil
menahkodai partai Golkar. Trend kenaikan golkar meningkat, baik capaian suara maupun jumlah kursi. Ditambah lagi APPI sendiri terpilih menjadi anggota DPRD. Provinsi dapil Sulsel satu. Artinya, kontribusinya terhadap partai nyata dan pembuktian elektoralnya tergolong cukup memuaskan.
Faktor ketiga, Pilwalkota Makassar kali ini tanpa petahana. Status Pilwalkot makassar tanpa petahana tentu sangat menguntungkan bagi mereka yang punya invetasi sosial yang tergolong panjang. Jika saya bandingkan wajah-wajah lama, memang hanya APPI saja yang secara konsisten hadir ditengah-tengah masyarakat selama ini.
Dari tiga faktor di atas, saya meyakini jika Munafri Arifuddin atau APPI kembali tampil dalam pentas Pilwalkot makassar kali ini, ini momentum baik bagi dirinya. Ia dengan mudah memainkan peran dalam pertarungan Pilwakot. (**)
