LEGION-NEWS, JAKARTA – Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rapat Kerja Bersama dengan Dirut PT Pertamina (Persero) di gedung Komisi VII DPR RI terkait penjelasan tentang ketahanan BBM, penjelasannya kinerja Pertamina Hulu, persiapan kilang menghadapi lebaran Idul Fitri 1443 H, Progres pembangunan GRR Tuban dan lain-lain, Rabu (06/04).
Saat rapat, salah satu anggota Komisi VII DPR RI, Zulfikar Hamonangan menyorot kenaikan harga BBM yang berdampak signifikan pada semua komoditas, terutama komoditas pangan.
Di hadapan Direksi Pertamina, Zulfikar menyinggung tentang kenaikan bahan bakar jenis Pertamax. Apalagi, pemerintah dikabarkan akam menaikkan harga Elpiji 3 kg yang jelas peruntukannya untuk masyarakat kecil.
Dikutip dari RMOL.id, Bang Zul sapaan akrabnya mengatakan, efek daripada kenaikan harga BBM telah menimbulkan banyak persoalan, pertama soal langkahnya minyak goreng.
“Lalu datang lagi kelangkaan masalah gula pasir, datang lagi masalah kenaikan harga telur, sekarang datang lagi kenaikan harga BBM akibat perang Ukraina,” katanya saat rapat kerja bersama PT Pertamina di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan.
Ketua Umum DPP Angkatan Muda Penggerak Demokrat (AMPD) ini juga meminta soal dalih Pemerintah bahwa kenaikan harga yang terjadi saat ini disebabkan oleh perang antara Ukraina dan Rusia yang tak kunjung usai. Menurutnya apakah ada jaminan ketika perang usai, harga komoditas migas akan turun secara otomatis.
“Apakah ada jaminan kalau Perang Ukraina usai besok saya telepon Putin untuk menghentikan perang itu lalu BBM itu akan turun? Adakah jaminan itu?” tegasnya.
“Kalau alasannya perang Ukraina yang dipakai ya tentu kalau perang usai berarti harga juga turun, harus ada itu,” tutupnya. (LN/RMOL**)